NUSANTARA

Protes PLTA, Petani Danau Poso Aksi Cor Kaki dan Mogok Makan

""Kami yang tidak terima berjuang di sini dengan aksi cor kaki dan mogok makan,”"

Aldrimslit Thalara

Protes PLTA, Petani Danau Poso  Aksi Cor Kaki di depan kantor Gubernur Sulteng, Selasa (24/5/22). (K
Protes PLTA, Petani Danau Poso Aksi Cor Kaki di depan kantor Gubernur Sulteng, Selasa (24/5/22). (KBR/Aldrim)

KBR, Palu- Puluhan warga  melakukan aksi protes dengan mengecor kaki, mogok makan dan rendam kaki di depan kantor Gubernur Sulawesi Tengah. Aksi ini sebagai bentuk protes lahan pertaniannya yang terendam akibat aktivitas Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dioperasikan PT Poso Energy di Danau Poso, Kabupaten Poso.

Setidaknya ada 5 perwakilan petani dari Poso dan ditambah relawan mahasiswa melakukan aksi di depan kantor Gubernur Sulawesi Tengah pada selasa siang. Para pendemo ini kemudian diterima tim ahli yang mewakili gubernur.

Tak terima tidak adanya Gubernur Sulawesi Tengah, massa aksi kemudian melakukan aksi cor kaki, mogok makan dan rendam kaki di depan  kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tengah yang letaknya berseberangan jalan.

Baca juga:


Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes pada perusahaan Poso Energy yang dianggap tak adil dalam mengganti kerugian hasil tani saat beropersinya perusahaan listrik tenaga air (PLTA) di Danau Poso. Aksi rencananya akan dilakukan hingga Gubernur Sulteng menerima mereka.

salah satu perwakilan petani Poso mengaku dirinya dan beberapa petani lainnya kehilangan mata pencaraian.

“Perusahaan ada memang yang desa lain menerima. tetapi tidak sesuai dan terpaksa mereka terima karena ada tekanan dan intimidasi dari pihak pemerintah kabupaten atau perusahaan. Kami yang tidak terima berjuang di sini dengan aksi cor kaki dan mogok makan,” Kata Papa El salah satu petani yang enggan disebutkan nama lengkapnya.

Menurut rilis yang beredar, pada April 2020 sawah dan kebun terendam air akibat uji coba pintu air bendungan PLTA Poso satu milik Poso Energy. Tercatat ada sekitar 266 hektare sawah yang terendam. 

Pada  2022   perusahaan memberi ganti rugi 15 kilo gram beras per are. Nilai itupun dianggap tak sesuai dengan kerugian yang diderita para petani. Para petani menginginkan ganti untung sebesar 40 ribu per are. 

Editor: Rony Sitanggang

  • PT Poso Energy
  • aksi cor kaki
  • aksi mogok makan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!