BERITA

RS Hasan Sadikin Rampung Pisahkan Bayi Kembar Siam dalam 2 Jam

""Itu kira-kira butuh waktu selama dua jam. Pukul 17.00 WIB tadi sudah berhasil dirampungkan,” "

Arie Nugraha

RS Hasan Sadikin Rampung  Pisahkan Bayi Kembar Siam  dalam 2 Jam
Ilustrasi: Bayi kembar siam asal Sumedang, Jawa Barat, Devina dan Devani, di ruang poli tumbuh kembang anak, RS Hasan Sadikin. (Foto: KBR/Arie N.)

KBR, Bandung-   Tim dokter penanganan bayi kembar siam dempet liver Hasna dan Husna Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, merampungkan tindakan operasi pemisahan selama 2 jam setengah. Awalnya tim dokter menargetkan waktu operasi pemisahan selama delapan jam untuk bayi asal Kuningan, Jawa Barat tersebut.

Menurut ketua tim dokter penanganan bayi kembar dempet liver Hasna dan Husna, Dikki Drajat Kusmayadi Surachman, tindakan operasi pemisahan dilakukan mulai pukul 10.00-12.32 WIB. Kata dia,  tidak ada kendala berarti saat operasi pemisahan karena selain organ liver yang dempet, organ lainnya terpisah di masing-masing bayi.

“Satu bayi yang dianggap stabil setelah tentunya ditutup dulu dengan kassa bersih, kemudian dipindahkan ke kamar sebelah. Kemudian operasi kembali dilakukan masing-masing oleh tim yang sudah ditetapkan. Jadi masing-masing bayi mempunyai tim tersendiri,” ujar Dikki usai operasi pemisahan, Bandung, Rabu (07/04).

Dikki menerangkan kondisi bayi kedua ini memerlukan alat bantu selang pernapasan. Selain itu diperlukan pula penutupan perut dengan pelapis khusus.

“Sehingga tidak menimbulkan bekas, tidak terlalu ketara. Itu kira-kira butuh waktu selama dua jam. Pukul 17.00 WIB tadi sudah berhasil dirampungkan,” kata Dikki.

Kendala yang ditemui ungkap Dikki adalah pemisahan liver dan selaput jantung. Selaput jantung ini hanya satu untuk satu jantung dan harus dipisahkan.

Selama operasi kondisi kedua bayi dalam kondisi stabil. Kemungkinan tidak ada lagi operasi lanjutan


Editor: Rony Sitanggang

  • RS Hasan Sadikin Bandung
  • Hasna dan Husna
  • kembar siam

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!