BERITA

Panen Raya, Bulog Siapkan Strategi Khusus Atasi Tengkulak

"Badan Urusan Logistik (Bulog) menjanjikan, bakal menyerap hasil panen padi petani secara optimal. "

Hanapi

Panen Raya, Bulog Siapkan Strategi Khusus Atasi Tengkulak
Warga membersihkan padi yang baru saja di panen di Bajubodoa, Maros Baru, Sulawesi Selatan, Minggu (20/3). (Foto: Antara)

KBR, Lombok - Badan Urusan Logistik (Bulog) menjanjikan, bakal menyerap hasil panen padi petani secara optimal. Bahkan, melampaui target nasional sebesar 1 juta ton gabah untuk periode Maret hingga Mei 2016. Ini disampaikan saat panen raya di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.


Direktur Operasi dan Pelayanan Publik (OPP) Bulog Wahyu Suparyono memastikan, bakal membeli hasil panen sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Namun ia mengaku tak bisa mengintervensi patokan harga, sebab hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah.


"Bulog ada operator, regulatornya adalah pemerintah terdiri dari Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, itu regulasinya. Harga yang dipakai pedoman kita adalah harga Inpres Nomor 5 Tahun 2015”, kata Wahyu Suparyono di Lombok (02/04/2016).


Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015, harga gabah kering panen (GKP) Rp3.700 per kilogram dengan kadar air 25 persen, gabah kering giling (GKG) Rp4.650 per kilogram dengan kadar air 14 persen, dan beras medium Rp7.300 per kilogram dengan kadar air 14 persen.


Wahyu menambahkan, Bulog juga telah menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi permainan harga oleh tengkulak. "Kalau kami, dengan satuan kerjanya Bulog caranya adalah dengan dibayar tunai, bawa uang ke lapangan tapi harus menggunakan kuitansi," jelasnya.


Di samping itu, ia berpesan kepada petani, jika masih ada Kepala Divre Bulog yang belum menyerap hasil panen maka para petani bisa melaporkan ke pihaknya untuk ditindaklanjuti.

Editor: Nurika Manan

  • panen raya
  • lombok tengah
  • Lombok Tengah NTB
  • bulog
  • Penyerapan Beras

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!