NUSANTARA

KRL Mania: Tak Ada Demo Pengguna Kereta Bekasi Senin Depan

"Komunitas pengguna kereta listrik KRL Mania memperkirakan tidak akan terjadi aksi besar-besaran yang dilakukan para pengguna kereta api di Stasiun Bekasi Senin pekan depan"

Guruh Dwi Rianto

KRL Mania: Tak Ada Demo Pengguna Kereta Bekasi Senin Depan
KCJ, Blokir rel, demo pengguna kereta Bekasi

KBR68H, Jakarta - Komunitas pengguna kereta listrik KRL Mania memperkirakan tidak akan terjadi aksi besar-besaran yang dilakukan para pengguna kereta api di Stasiun Bekasi Senin pekan depan.(Baca: PT KCJ: Protes Boleh Asal Jangan Ganggu Kereta) Juru Bicara KRL Mania Aryo Nugroho mengatakan, aksi pemblokiran jalur kereta yang terjadi kemarin dilakukan secara spontan. Karena spontan, Aryo yakin tidak ada yang akan mengkoordinir para penumpang untuk kembali berunjuk rasa Senin pekan depan.


"Saya tidak yakin karena kalau liat kejadian kemaren. Itu sepertinya spontan. Pagi itu mereka menunggu kereta tapi terlambat dan itu cukup lama dan merupakan akumulasi kejadian sebelumnya. Langsung terjadi aksi spontan kejadian seperti itu. Saya kurang yakin besok akan terjadi bentrokan. Tapi, kita mohon pada pihak terkait agar serius menangani," kata Juru Bicara KRL Mania Aryo Nugroho dalam program Sarapan Pagi di KBR68H, Jumat (18/04).


Meski tak akan ada unjuk rasa besar-besaran, namun Juru Bicara KRL Mania Aryo Nugroho mendesak Kementerian Perhubungan ikut berperan membantu PT.KAI menuntaskan masalah keterlambatan kereta.


Kamis kemarin ratusan penumpang KRL memblokir kereta jarak jauh di stasiun Bekasi. Mereka menuding PT.KAI mengutamakan kereta jarak jauh. Akibatnya, kereta listrik Commuter Line tujuan Jakarta Kota mengalami keterlambatan lama. Namun, PT. Kereta Commuter Line Jabodetabek menjelaskan keterlambatan disebabkan adanya perbaikan jalur kereta.


Editor : Sutami

  • KCJ
  • Blokir rel
  • demo pengguna kereta Bekasi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!