NUSANTARA

Aktivis Aceh: Rajam Pelaku Pemerkosaan Anak

"ktivis Forum Peduli Anak Aceh (FPAA) meminta pemerintah untuk merajam pelaku pelecehan seksual terhadap anak yang marak terjadi di Aceh belakangan ini. Hal ini disuarakan mereka dalam aksi simpatik di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh Selasa pagi."

Radio Antero

Aktivis Aceh: Rajam Pelaku Pemerkosaan Anak
Aktivis Aceh, Pemerkosaan Anak

KBR68H, Banda Aceh - Aktivis Forum Peduli Anak Aceh (FPAA) meminta pemerintah untuk merajam pelaku pelecehan seksual terhadap anak yang marak terjadi di Aceh belakangan ini. Hal ini disuarakan mereka dalam aksi simpatik di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh Selasa pagi.

Aksi itu dilakukan untuk menyikapi kasus pelecehan seksual yang terjadi di Aceh Besar akhir pekan lalu. Di daerah itu, kakek berusia 60 tahun yang berprofesi sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) melakukan pelecehan terhadap murid berusia 9 tahun.

Koordinator aksi Nurjannah dalam orasinya mengatakan, pelaku pemerkosaan harus diberlakukan hukum Islam dengan cara dirajam. Karena menurut Nurjannah, penjara hanya akan membuat pelaku menjadi kebal dan akan kembali berbuat hal yang sama setelah lepas dari penjara. Hal itu terbukti dari kasus Diana, yang salah seorang pelakunya adalah residivis dengan kasus yang sama.

“Perlindungan terhadap anak-anak di Aceh sangat rendah, kita harap pelaku pemerkosaan terhadap anak di hukum seberat-beratnya, bila perlu dirajam saja, karena mereka sangat kebal dengan hukum yang ada sekarang,”lanjutnya.

Nurjannah menambahkan belum selesai kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap bocah Diana di Kota Banda Aceh, warga Aceh kembali dikejutkan dengan kasus pelecehan terhadap anak di Kabupaten Aceh Besar.

Pemerintah Aceh dan Kabupaten/kota  diminta untuk tidak hanya sibuk mengurusi masalah bendera dan masalah duduk mengangkang di motor saja sehingga melupakan perlindungan terhadap anak.

Sumber: Radio Antero

  • Aktivis Aceh
  • Pemerkosaan Anak

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!