BERITA

Warna Baru Perayaan Earth Hour di Pontianak

"Ada terobosan baru, yakni penggunaan minyak goreng bekas dalam selebrasi kali ini."

Jayanti Mandasari

Warna Baru Perayaan Earth Hour di Pontianak
Ilustrasi Earth Hour 2016. (Foto: Antara)

KBR, Pontianak - Perayaan "Earth Hour" di Pontianak tahun ini berbeda. Ada terobosan baru, yakni penggunaan minyak goreng bekas dalam selebrasi kali ini.

Koordinator “Earth Hour” kota Pontianak, Munaweroh menjelaskan, minyak goreng bekas itu merupakan salah satu bahan daur ulang yang dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Selain itu, botol hingga kertas timah rokok juga turut digunakan sebagai pelengkap.


Munaweroh melanjutkan, berbagai barang daur ulang tersebut dijadikan sebagai penerang untuk menggantikan lilin, yang sebelumnya sering digunakan pada saat selebrasi “earth hour”. Penerang berbahan utama minyak goreng bekas inipun telah diujicobakan dan mampu bertahan hingga 1 jam, dengan pengunaan botol berukuran 10 cm.


“Orang-orang dahulukan menggunakan penerangan mereka menggunakan minyak goreng atau minyak jelantah itu untuk penerangan mereka. Jadi, kita gunakan kembali untuk zaman sekarang. Intinya, kami mencari energi alternatif selain listrik untuk penerangan. Lebih dari satu jam kita akan gunakan itu untuk “switch off moment” dan ada 2000 lebih botol penerangan,”ujar Munaweroh kepada KBR di Pontianak, Sabtu, 19 Maret.


Hal menarik lainnya, panitia telah menyiapkan lebih dari 2000 botol berisi minyak goreng bekas yang akan menjadi alternatif pengganti listrik. Nantinya, ke 2000 penerang itu akan disusun membentuk angka 60+, yang merupakan lambang “Earth Hour” pada sesi “Switch off Moment” atau memadamkan penggunaan listrik selama satu jam.


Munaweroh menjelaskan, untuk menyiapkan ribuan penerangan alternatif ini, timnya melibatkan para relawan, komunitas hingga kelompok musik yang peduli terhadap lingkungan. Jumlahnya pun lebih dari 30 komunitas, dengan waktu pengerjaan selama 1 bulan lebih. Ia yakin, selebrasi “Earth Hour” yang memasuki tahun ke-6 ini memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam menghemat penggunaan energi listrik.


Peringatan “Earth Hour” di Kota Pontianak pada Sabtu, 19 Maret dipusatkan di halaman Masjid Mujahiddin. Berbagai rangkaian kegiatan pun dimulai sejak pukul 19.30 WIB.

Editor: Nurika Manan

  • earth hour
  • Earth Hour 2016
  • pontianak

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!