BERITA

Cegah Flu Burung, Dinas Peternakan Terjunkan Tim Pemantau Khusus

"Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan, Drh Hari Gunadi mengatakan, tim ini bertugas untuk memeriksa kesehatan unggas."

Friska Kalia

Cegah Flu Burung, Dinas Peternakan Terjunkan Tim Pemantau Khusus
Ilustrasi - Pemeriksaan unggas di Banyuwangi, Jawa Timur. Foto Hermawan

KBR, Bondowoso – Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur  menerjunkan tim khusus untuk mencegah masuknya virus flu burung. Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan, Drh Hari Gunadi mengatakan, tim ini bertugas untuk memeriksa kesehatan unggas.

“Kita terus lakukan pencegahan dengan survey yang dilakukan oleh petugas penyuluh di lapangan. Yang harus diwaspadai peternak adalah saat ada unggas yang mati mendadak. Segera laporkan pada dinas,” kata Hari Gunadi kepada KBR, Senin (28/3/2016).


Hari Gunadi juga mengimbau para peternak di Bondowoso untuk menjaga kebersihan kandang unggas. Ini penting karena kebersihan unggas menjadi salah satu faktor rentan dan tidaknya unggas tertular flu burung.


“Jangan lupa untuk selalu menyemprotkan desinfektan saat membersihkan kandang unggas,” ujarnya.


Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso menargetkan akan ada peningkatan produksi ternak tahun ini hingga 1.256.321 ekor. Angka ini meningkat sekitar 5% jika dibanding tahun lalu.

Sementara terkait penyebaran flu burung, Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia (PPUI) menyebut masih terjadi secara sporadis di beberapa daerah. Diantaranya di Tangerang dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Meski demikian, kata PPUI, informasi ini harus melalui penelitian lanjutan. Dia juga mengingatkan pemerintah memberikan asuransi pertanian bagi peternak yang merugi akibat ribuan unggasnya terserang flu burung.


Editor : Sasmito Madrim 

  • flu burung
  • Pemkab Bondowoso
  • Dinas Peternakan
  • unggas

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!