NUSANTARA

Demi Kampanye, Anggota DPRD Balikpapan Abaikan Paripurna

"Musim kampanye, ada pemandangan yang berbeda dalam rapat paripurna DPRD Kota Balikpapan yang digelar Selasa (25/3) siang. Pasalnya, dalam paripurna itu terlihat banyak kursi yang kosong. (Baca: Dewan Sibuk Berkampanye, 4 Raperda Terbengkalai)"

Teddy Rumengan

Demi Kampanye, Anggota DPRD Balikpapan Abaikan Paripurna
Kampanye, Anggota DPRD Balikpapa, Paripurna

KBR68H, Balikpapan - Musim kampanye, ada pemandangan yang berbeda dalam rapat paripurna DPRD Kota Balikpapan yang digelar Selasa (25/3) siang. Pasalnya, dalam paripurna itu terlihat banyak kursi yang kosong. (Baca: Dewan Sibuk Berkampanye, 4 Raperda Terbengkalai)

Ketua DPRD Kota Balikpapan Andi Burhanuddin Solong pun geram. Dia, kemudian menyuruh sekretaris DPRD menghitung daftar presensi anggota DRPD. Dan ternyata dari 44 jumlah anggota dewan, 19 absen karena sibuk kampanye.

Kata dia, sebagai wakil rakyat yang diberikan amanah, harusnya tetap memprioritaskan tugas-tugasnya sebagai anggota DPRD, bukan malah ditinggalkan hanya karena kepentingan pribadi, melakukan kampanye.

"Dia adalah pekerja yang mengemban amanah rakyat seyogyanya kerja-kerja begini dia harus ada, jangan karena dia kepentingan yang akan datang sebagai calon DPRD, kemudian ditinggalkannya kerja-kerja yang harus dikerjakannya, ini tidak benar," kata Andi Burhanuddin Solong, Selasa (25/3).

Andi menambahkan, anggota DPRD harus patuh kepada Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD yang mengatur tugas dan tanggugjawab angggota DPRD untuk menghadiri rapat paripurna.

Sejak sepekan terkahir, kantor DPRD Balikpapan nyaris terlihat kosong, karena banyak anggota DPRD yang sibuk berkampanye. Ini karena 95 persen anggota DPRD Balikpapan maju kembali.

Editor: Anto Sidharta

  • Kampanye
  • Anggota DPRD Balikpapa
  • Paripurna

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!