NUSANTARA

Akhirnya, Hadiria dan Masda Bisa Kembali Bersekolah

"Dua Siswi SD 027 Labuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang dikeluarkan kepala sekolah akhirnya kembali bisa bersekolah hari Senin ini (10/3). Sebelumnya, dua bulan lalu Hadiria dan Masda dikeluarkan oleh sekolah karena orang tua mereka mempertanyakan"

Sukriwandi

Akhirnya, Hadiria dan Masda Bisa Kembali Bersekolah
Hadiria dan Masda, Polman, Kembali Bersekolah

KBR68H, Polewali Mandar – Dua Siswi SD 027 Labuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang dikeluarkan kepala sekolah akhirnya kembali bisa bersekolah hari Senin ini (10/3). Sebelumnya, dua bulan lalu Hadiria dan Masda dikeluarkan oleh sekolah karena orang tua mereka mempertanyakan Program Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Kembalinya kedua siswa ke sekolah setelah ada campur tangan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan dan Olah Raga (Disdikpora) Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Arifuddin Toppo. Ia menegaskan, tidak ada alasan bagi sekolah untuk mengeluarkan siswi dari sekolah yang berada di Desa Laliko, Kecamatan Campalagian itu. Menurut dia, kedua siswi berhak menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun dan tanpa dipungut biaya.

“Kaitannya dengan keprihatinan untuk anak-anak kita ke depan. Sehingga (atas) Rahmat Allah, pada hari ini terjadi. Pihak orang tua dan pihak sekolah sudah saling mengerti tentang masalah-masalah yang mendasari sehingga hal ini terjadi,” Jelas Arifuddin Toppo saat usai mengantar kedua siswi itu kembali bersekolah.

Arifuddin Toppo menyayangkan persoalan pemotongan BSM dijadikan alasan untuk mengeluarkan siswi dari sekolah. Kata dia, dana BSM dilarang dipotong meski ada kesepakatan dari orang tua murid guru dan melibatkan komite sekolah.

Pengembalian kedua siswi ke sekolah ini melibatkan Kapolsek Campalagian, Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD), LBH-Sulawesi Barat, kepala desa, tokoh agama dan pemerhati pendidikan di Poliwali Mandar.

Editor: Anto Sidharta

  • Hadiria dan Masda
  • Polman
  • Kembali Bersekolah

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!