NUSANTARA

DPRD Pontianak Minta Pemkot Beri Anggaran untuk Madrasah

"Komisi D DPRD Kota Pontianak dalam waktu dekat ini akan mengundang pemerintah dan Departemen Agama Kota Pontianak terkait alokasi anggaran untuk sekolah madrasah."

Radio Volare

DPRD Pontianak Minta Pemkot Beri Anggaran untuk Madrasah
DPRD Pontianak, Madrasah

KBR68H, Pontianak - Komisi D DPRD Kota Pontianak dalam waktu dekat ini akan mengundang pemerintah dan Departemen Agama Kota Pontianak terkait alokasi anggaran untuk sekolah madrasah.

Ini dilakukan karena minimnya perhatian pemerintah akan sekolah madrasah. Ini bisa dilihat masih banyaknya madrasah yang tidak layak untuk dijadikan area belajar, terutama di kawasan Kecamatan Pontianak Utara (Pontura). 

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Pontianak Ardiansyah,  mengungkapkan, pihaknya ‘ngotot’ perlunya pemkot ikut campur soal anggaran. Komisi D katanya sudah berkordinasi dengan pemerintah Kota Pontianak, tetapi pemerintah tidak bisa merealisasikan anggaran untuk madrasah, karena madrasah berada di bawah naungan Depag yang notabenenya adalah instansi vertikal, yang bertanggung jawab langsung kepada pemerintah pusat.

Namun, setelah pihaknya mendesak alokasi anggaran, pemerintah Kota Pontianak pun akhirnya melunak dan berjanji membantu anggaran madrasah, meskipun pihaknya membutuhkan konsep alokasi yang jelas terkait masalah ini.

Selain mengundang pemerintah dan Depag Kota Pontianak untuk duduk satu meja membahas masalah ini, Komisi D pun dalam waktu dekat ini akan mengunjungi sejumlah madrasah di Pontura yang kondisinya memprihatinkan.

Madrasah, katanya merupakan bagian tanggung jawab pemerintah, baik pemerintah pusat dan pemerintah Kota Pontianak. Ini  mengingat madrasah tempat lahirnya generasi muda agamis harapan daerah dan bangsa yang juga harus diperhatikan semua pihak.

Sumber: Radio Volare

  • DPRD Pontianak
  • Madrasah

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!