NUSANTARA

Tekad Pemprov NTT Menjadi Provinsi Ternak

"Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta pemerintah kabupaten menyiapkan lahan atau rance untuk pengembangan ternak sapi."

Silver Sega

Tekad Pemprov NTT Menjadi Provinsi Ternak
Pemprov NTT, Provinsi Ternak, Thobias Uly

KBR68H, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta pemerintah kabupaten menyiapkan lahan atau rance untuk pengembangan ternak sapi.

Kepala Dinas peternakan NTT Thobias Uly mengatakan, permintaan itu sudah disampaikan ke pemerintah kabupaten pekan lalu. Thobias Uly mengatakan, untuk menjadikan NTT sebagai provinsi ternak, semua kabupaten harus mendukung dengan menyiapkan lahan untuk peternakan.

"Ke depan ini tidak bisa lagi pada skala-skala kecil, karena akan memprogramkan bagaimana masing-masing kabupaten ke depan itu harus panya rance  Oleh karena itu koordinasi dan sinergitas dengan kabupaten perlu kita bangun, karena memang untuk membuat rance mini itu memerlukan lokasi di masing-masing kabupaten kota,” jelas Thobias Uly.

Sementara, kata dia, Pemprov NTT juga akan mempermudah pengusaha berusaha ternak.

“Pengusaha-pengusaha lokal itu juga perlu diberi kesempatan untuk berinvestasi di daerah kita terutama pengusaha yang sudah bergerak di bidang peternakan ini, kita coba  untuk memberikan akses yang lebih luas kepada mereka," tambah Thobias.

Ia menambahkan, permintaan penyiapan lahan di setiap kabupaten setelah mengetahui populasi ternak sapi dan kerbau tahun 2013 hanya naik tipis yakni 0,07 persen atau hanya 928.703 ekor dari 900 ribu lebih ekor tahun 2012.

Thobias Uly mengatakan, populasi ternak di NTT masih bisa ditingkatkan jumlahnya, jika semua kabupaten memiliki lahan  untuk pengembangn ternak. Menurut dia dengan lahan pengembangan ternak, jumlah rumah tangga petani peternak juga akan bertambah. Tahun 2013, jumlah rumah tangga petani peternak di NTT 778.685 keluarga.

Editor: ANto Sidharta

  • Pemprov NTT
  • Provinsi Ternak
  • Thobias Uly

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!