Bagikan:

Pemerintah Tarik Pasukan dari Nduga Jika Egianus Kogoya Tertangkap

"Tapi kan pelakunya belum tertangkap, kelompok Egianis Kogoya. Hukum kan harus tegak."

BERITA | NASIONAL

Jumat, 27 Des 2019 15:01 WIB

Pemerintah Tarik Pasukan dari Nduga Jika Egianus Kogoya Tertangkap

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Bukit Utikini, Tembagapura. (Foto: Facebook/Victor Yeimo)

KBR, Bogor - Wakil Bupati Nduga, Papua, berniat mundur dari jabatannya bila pemerintah pusat tak menarik pasukan militer dan mengakhiri konflik di Nduga.

Namun, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan pasukan hanya akan ditarik jika Egianus Kogoya tertangkap.

Egianus Kogoya adalah pemimpin Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Ia dan kelompoknya dituding sebagai pelaku penembakan terhadap 34 pekerja proyek Trans Papua di Nduga pada Desember 2018 lalu.

"Tapi kan pelakunya belum tertangkap, kelompok Egianis Kogoya. Hukum kan harus tegak. Kalau hukum harus tegak, selagi seandainya tidak ditangkap kelompok itu, maka tinggal dua pilihannya. Mau cara soft, mau baik-baik dengan mereka, atau mau cara penegakan hukum," kata Tito di kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (27/12/2019).

"Jadi kalau seandainya ada permintaan penarikan pasukan, pertanyaannya ada enggak yang bisa menjamin, baik bupati, wakil bupati, atau tokoh-tokoh di sana, bahwa tidak akan terulang terjadi peristiwa (penembakan) itu?" ujarnya.

Tito mengklaim pengiriman pasukan ke Nduga bertujuan untuk melindungi warga. Ia pun berjanji akan menindak aparat keamanan yang menganiaya dan membunuh warga sipil.

Berita Terkait:


Editor: Ardhi Rosyadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Bedah Prospek Emiten Energi dan EBT

Google Podcasts Ditutup Tahun Depan

Kabar Baru Jam 7

30 Provinsi Kekurangan Dokter Spesialis

Kabar Baru Jam 8

Most Popular / Trending