KBR, Jakarta - Warga dua pulau di sebelah utara Gunung Anak Krakatau meminta dievakuasi keluar dari pulau. Mereka tinggal di Pulau Sebesi dan Sebuku.
Mereka minta dievakuasi setelah terjangan tsunami di Selat Sunda melanda sejumlah pesisir pada Sabtu, 22 Desember lalu.
Direktur Perbaikan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Medi Herlianto mengatakan tsunami akhir pekan lalu tidak menimbulkan korban jiwa di pulau tersebut. Meski begitu, warga tetap meminta dievakuasi.
"Di Pulau Sebesi itu ada kena dampak juga, saya monitor melalui udara ada tiga titik sekitar 30 sampai 40 rumah rusak terkena gelombang tsunami. Masyarakat mengevakuasi sendiri. Mereka lari ke ketinggian. Begitu juga di Pulau Sebuku, sebetulnya tidak ada korban, tidak ada kerusakan. Tapi mereka meminta keluar dari pulau," kata Medi Herlianto.
Jarak Gunung Anak Krakatau ke Pulau Sebesi sekitar 20 kilometer, sedangkan jarak gunung ke Pulau Sebesi sekitar 27 kilometer.
Baca juga:
-
Antisipasi Bencana Tsunami, Kementerian Agraria Minta Pemda Banten-Lampung Buat RDTR
-
Badan Geologi Minta Pemda Perbaiki Tata Ruang di Kawasan Sekitar Krakatau
Petugas BNPB di Lampung masih melakukan aksi tanggap darurat. Status tanggap darurat sudah diterapkan sejak Senin (24/12/2018).
Direktur Perbaikan Darurat BNPB Medi Herlianto mengatakan, dua pulau itu masih membutuhkan Tim SAR untuk evakuasi korban. Fokus pencarian dan penyisiran korban akan di lakukan di wilayah desa Way Muli Kalianda.
Medi menambahkan warga yang berada di pengungsian saat ini memerlukan kebutuhan pakaian dan makanan.
Editor: Agus Luqman