BERITA

Cari Pesawat Milik Polri, Basarnas Kerahkan Belasan Kapal dan Helikopter

"Pencarian terhambat kondisi cuaca dan tingginya gelombang."

Ade Irmansyah

Cari Pesawat Milik Polri, Basarnas Kerahkan Belasan Kapal dan Helikopter
Anggota TNI AL membantu pencarian korban penumpang pesawat milik Polri yang jatuh di Perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu (3/12). Foto: Antara

KBR, Jakarta - Basarnas mengerahkan 17 kapal dan helikopter serta 300 petugas gabungan untuk mencari pesawat M28 Skytruck bernomor P4201 milik Polri yang diduga jatuh di perairan wilayah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu (3/12) lalu. Juru Bicara Basarnas, Marsudi mengatakan, kapal dan helikopter tersebut milik Basarnas, TNI AL, Polair Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta milik Bea Cukai. Kata dia, petugas gabungan bekerja melakukan pencarian secara bergantian selama 24 jam dalam sehari.

"Sampai hari ini, sore ini belum ada, masih seperti kemarin atau tadi malam, masih seperti itu.  Jadi sampai hari ini, sore ini masih nihil. (Upaya hingga saat ini bagaimana dan apa saya yang diturunkan?) Itu kan ada SAR MAP nya yah jadi kan itu berupa pola yang setiap hari berubah jadi kita selalu melakukan perubahan operasi," ujarnya saat dihubungi KBR, Minggu (4/12).


Kata dia, pihaknya sudah melakukan pelebaran areal pencarian hingga seluas 200 mil laut persegi dari titik  lokasi kumpulan bahan bakar pesawat yang ditemukan di lokasi perairan Kabupaten Lingga. Dengan begitu dia berharap pencarian, baik korban maupun kota hitam bisa segera diselesaikan. Kata dia, salah satu kapal yang diterjunkan Basarnas adalah kapal yang dilengkapi sistem sonar untuk penginderaan bawah air, dan remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) atau kapal selam kecil yang tak berawak.


"Kalau area pencarian justru kita melebar dengan beberapa kapal dari Basarnas, Angkatan Laut dan Kepolisian, bahkan masyarakat dan nelayan setempat juga ikut membantu," ucapnya.


Dia menambahkan, kondisi cuaca dan tingginya gelombang di area pencarian hingga saat menjadi salah satu faktor penghambat selain sulitnya sinyal untuk berkomunikasi. Meski demikian kata dia, pihaknya tetap melakukan upaya maksimal hingga semua korban dan kotak hitam ditemukan.


Sebelumnya Pesawat dengan nomor register P 4201 tersebut berangkat dari Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pada pukul 09.24 WIB. Sedianya, pesawat tiba di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, pada pukul 10.58 WIB.


Namun, tidak ada lagi komunikasi antara pilot pesawat dan petugas di menara pemandu lalu lintas di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Editor: Sasmito

  • Basarnas
  • pesawat jatuh

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!