NASIONAL

Pemerintah Disarankan Manfaatkan Lahan Tidur Untuk Tingkatkan Produksi Pangan

"KBR, Jakarta - Pemerintah diminta untuk menggunakan lahan tidur milik PTPN dan Perhutani dalam mengatasi masalah berkurangnya lahan pertanian untuk komoditas pertanian seperti cabai."

Yudi Rahman

Pemerintah Disarankan Manfaatkan Lahan Tidur Untuk Tingkatkan Produksi Pangan
cabe, kenaikan, tanam, hortikultura

KBR, Jakarta - Pemerintah diminta untuk menggunakan lahan tidur milik PTPN dan Perhutani dalam mengatasi masalah berkurangnya lahan pertanian untuk komoditas pertanian seperti cabai. Menurut Manajer Kampanye dan Advokasi Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah, dengan menggunakan lahan yang belum optimal milik pemerintah diharapkan dapat menggenjot jumlah produksi komoditas pertanian seperti cabai. Kata dia, dengan menggunakan lahan subur yang sudah ada, akan mempersingkat jalur distribusi sehingga harga distribusi bisa ditekan.


"Kalau saya pikir yang memiliki potensi kalau mungkin di Jawa itu mendorong lahan-lahan subur yang tidak optimal. Misalnya, lahan PTPN atau Perhutani memiliki wilayah yang belum optimal dimanfaatkan. Andaikan itu di bawah tegakan atau di lahan-lahan yang hari ini belum dioptimalkan bisa dibudidayakan di sana saya rasa bisa jadi opsi lain," ujar Manajer Kampanye dan Advokasi Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah saat dihubungi KBR, Minggu (16/11).

Sebelumnya, pemerintah berencana mengembangkan daerah NTT dan NTB sebagai daerah penghasil komoditas cabai. Menurut Dirjen Holtikultura Hasanuddin Ibrahim, kedua daerah tersebut berpotensi dijadikan daerah pengembangan pertanian cabai. Dengan menggunakan teknoloi irigasi tetes, lahan pertanian cabai di NTT dan NTB tidak tergantung dari curah hujan dan kemarau panjang. Selain itu, bibit yang akan digunakan dalam lahan pertanian cabai di NTT dan NTB akan menghasilkan varietas cabai terbaik.


Editor: Rony Sitanggang

  • cabe
  • kenaikan
  • tanam
  • hortikultura

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!