NASIONAL

Pemerintah: Kita Drop Makanan TKI Overstay di Arab

"Pemerintah mengklaim telah memenuhi kebutuhan pangan tujuh ribu TKI overstay di penampungan imigrasi Sumayshi Jeddah. Sebelumnya, TKI dengan dokumen keimigrasian yang melebihi batas waktu izin tinggal itu mengeluh karena hanya diberi roti tanpa air minum."

Sasmito

Pemerintah: Kita Drop Makanan TKI Overstay di Arab
Pemerintah, Drop Makanan, TKI Overstay, Arab

KBR68H, Jakarta - Pemerintah mengklaim telah memenuhi kebutuhan pangan tujuh ribu TKI overstay di penampungan imigrasi Sumayshi Jeddah. Sebelumnya, TKI dengan dokumen keimigrasian yang melebihi batas waktu izin tinggal itu mengeluh karena hanya diberi roti tanpa air minum. Anak-anak TKI juga banyak yang menangis menahan lapar sambil meminum air keran.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Tatang Budi Utama Razak mengatakan, bantuan tersebut dipasok setiap hari ke tempat penampungan buruh migran.

“Ini memang kita banyak menerima informasi tapi setelah kita cek tidak seperti yang dilaporkan. Misalkan ada yang kelaparan dan sebagainya. Hal ini memang setelah kita cek ada pada cukup lama sekitar 12 jam saat menunggu ketika mereka di luar untuk didata karena jumlahnya sangat besar. Memang tidak disediakan makanan. Tetapi ketika tahu, kita langsung drop makanan, minuman, Kami juga ada ibu-ibu yang anaknya tidak punya susu. Kita drop juga,” ujar Tatang kepada KBR68H, Rabu (6/11).

Tatang menambahkan, masih banyak buruh migran yang memutuskan untuk keluar dari penampungan KBRI. Akibatnya pemerintah kesulitan untuk mengontrol keberadaan TKI.

Kesulitan Pemerintah di Lapangan


Di tengah situasi itu, pemerintah mengaku kesulitan menangani ribuan TKI overstay di Arab Saudi yang kelaparan. Sebab pengungsi di sana tidak hanya TKI, tetapi juga tenaga kerja dari negara lain.

Tatang mengatakan, hal yang paling sulit dilakukan adalah proses pendataan. Meski Demikian, ia mengklaim, nasib para TKI dinilai sedikit lebih baik karena sudah berada di tempat penampungan. Berbeda dengan tenaga kerja dari negara lain yang mendirikan tenda-tenda di sekitar Kedutaan Besar Negara masing-masing.

“Yang datang berkumpul itu juga bukan hanya WNI. Kemarin kita harus pisahkan bekerja keras karena bercampur dengan warga negara lain. Ini yang harus dipahami publik di Indonesia. Karena kita juga mendapat informasi karena kita juga berkoordinasi dengan masyarakat,” ujar Tatang.

Ia menambahkan tenaga kerja negara lain yang bersama TKI di Arab Saudi di antaranya berasal dari Filipina, Mesir dan Ethiopia dan sebagainya. Hingga saat ini jumlah TKI overstay di Arab Saudi sudah mencapai 8 ribuan TKI. Menurutnya, jumlah tersebut akan terus bertambah pada beberapa hari mendatang. Ribuan TKI tersebut hingga saat ini masih berada di tempat penampungan sambil menunggu penerbangan ke Indonesia.

Editor: Anto Sidharta

  • Pemerintah
  • Drop Makanan
  • TKI Overstay
  • Arab

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!