BERITA

KKN Mahasiswa di Masa Pandemi, Seperti Apa?

"Di masa pandemi ini, KKN digelar khusus dengan tema COVID-19. Kegiatan KKN bertujuan menguatkan empati, kesetiakawanan sosial sekaligus kemampuan memahami dan mencari solusi masalah di masyarakat."

Agus Lukman

KKN Mahasiswa di Masa Pandemi, Seperti Apa?
Mahasiswa Universitas Tadulako Palu mengikuti program pengabdian masyarakat di Kelurahan Balaroa, Rabu (21/10/2020). (Foto: ANTARA/Basri Marzuki)

KBR, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi belum lama meluncurkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Duta Perubahan Perilaku Pencegahan COVID-19.

KKN Tematik COVID-19 itu bertjuan meningkatkan partisipasi perguruan tinggi dalam melaksakan program dan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi perilaku hidup sehat dalam masa pandemi COVID-19. Kegiatan ini diharapkan bisa membuat perubahan perilaku di masyarakat sehingga lebih disiplin dan patuh dalam upaya pencegahan penularan COVID-19.

KKN Tematik COVID-19 ini ternyata tidak hanya diikuti mahasiswa, namun juga dosen. Bagi mahasiswa, mereka akan mendapat nilai kredit yang dihitung sebagai Satuan Kredit Semester (SKS). Sedangkan bagi dosen akan mendapat sertifikat yang bisa digunakan sebagai bukti penilaian angka kredit jabatan fungsional.

Kemendikbud juga pekan ini meluncurkan Buku Pembelajaran Praktik Baik Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik COVID-19. Buku ini berisi berbagai praktik baik dalam penerapan KKN Tematik COVID-19.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan di masa pandemi COVID-19, kegiatan fisik di perguruan tinggi memang banyak terkendala. Meski begitu, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tetap berjalan di banyak perguruan tinggi dan diikuti ribuan mahasiswa.

Di masa pandemi ini, KKN digelar khusus dengan tema COVID-19. Kegiatan KKN bertujuan menguatkan empati, kesetiakawanan sosial sekaligus kemampuan memahami dan mencari solusi atas berbagai masalah di masyarakat.

"Fokus utama KKN tematik COVID-19 adalah melakukan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru dan mengaktualisasikan kebijakan Merdeka Belajar," kata Nadiem saat peluncuran Buku Pembelajaran Praktik Baik KKN Tematik COVID-19 secara virtual, Rabu (28/10/2020).

KKN Tematik COVID-19 dilakukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19 melalui penerapan protokol kesehatan dan pengembangan model-model kegiatan tematik, untuk mendukung ketahanan pangan, pemulihan ekonomi dan meningkatkan pemahaman mengenai bahayanya COVID-19.

RECON

KKN Tematik COVID-19 juga tidak lepas dari program Relawan COVID Nasional (RECON) yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Sejak April 2020 lalu, ada sekitar 15 ribu mahasiswa berpartisipasi dalam program RECON.

Selain itu, sejak Juni 2020 telah berjalan pula program kampus mengajar perintis, mahasiswa mengajar dari rumah, serta program-program KKNT lain.

Program kegiatan perintis pengabdian mahasiswa kepada masyarakat pertama kali dilakukan di tiga kampus, yaitu Universitas Gajah Mada, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Andalas. Edukasi mengenai literasi dan numerasi pada pertengahan Agustus hingga September 2020 telah dilakukan dengan melibatkan lebih dari 5.600 mahasiswa dari sekitar 200 perguruan tinggi.

KKN Tematik COVID-19 memiliki empat kategori, yaitu KKN Tematik COVID-19 Daring, KKN Tematik COVID-19 Luring, KKN Tematik Literasi dan Numerasi Daring serta KKN Tematik Literasi dan Numerasi Luring.

(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun).

  • COVID-19
  • #IngatPesanIbu
  • #pakaimasker
  • #jagajarak
  • #cucitanganpakaisabun
  • #satgascovid19
  • #KBRLawanCovid19
  • pandemi
  • vaksin

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!