KBR, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta para produsen tak buru-buru menaikkan harga produknya, meski nilai tukar rupiah terhadap dolar masih melemah.
Enggar mengatakan, pemerintah sedang berusaha keras menstabilkan nilai tukar rupiah. Ia menjanjikan kurs segera kembali normal.
Enggar juga meminta para pengusaha tak panik dan membuat perkiraan yang berlebihan soal kurs rupiah terhadap dolar.
"Sebenarnya siapa yang berani membuat perkiraan? Tidak ada satu pun orang di yang dunia bisa menduga itu. Karena situasinya, tidak ada yang bisa menghitung. Ya pakai domestik dong, kembangkan domestiknya. Dampak ke inflasi misalnya. Sebagai contoh, kemarin saja kita malah deflasi. Kita semua hands on, jadi mari kita sama-sama. Kita inflasi 3,5 persen, masih terkendalilah," kata Enggartiasto di Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Enggartiasto mengklaim sangat memahami kesulitan para produsen yang harus mengimpor bahan baku dengan harga mahal akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah siap membantu para produsen menjadwalkan kembali importasi bahan bakunya.
Menurut Enggar, produsen tak perlu panik dan mengimpor bahan baku produk dengan skala besar. Ia beralasan, kurs rupiah akan kembali menurun sehingga impor berikutnya akan terasa lebih murah.
Selain itu, kata Enggar, importasi besar-besaran justru bakal menekan neraca perdagangan sehingga defisit semakin besar.
Enggar mengatakan, fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih sangat baik dibanding negara lain. Angka pertumbuhan ekonomi stabil di angka lima persen dan inflasi yang terjaga di kisaran 3,5 persen.
Bahkan, kata Enggar, pada Juli lalu tercatat deflasi. Adapun soal defisit transaksi berjalan, tambahnya, pemerintah sedang mengupayakan agar defisitnya menurun.
Editor: Gilang Ramadhan