BERITA

SEJUK: Diversity Award 2016 untuk Merawat Pemberitaan tentang Keberagaman

"SEJUK rutin memberikan apresiasi terhadap karya-karya jurnalis yang mengedepankan keberagaman, mempromosikan harmoni kehidupan beragama dan berkeyakinan."

Agus Lukman

SEJUK: Diversity Award 2016 untuk Merawat Pemberitaan tentang Keberagaman
Diversity Award 2016. (Foto: sejuk.org)

KBR, Jakarta - Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) menganugerahkan penghargaan keberagaman (Diversity Award) 2016 kepada empat jurnalis yang membuat karya terbaik di bidang toleransi beragama dan berkeyakinan.

Untuk kategori media cetak, penghargaan diberikan kepada Furqon Ulya Himawan (Media Indonesia) atas karyanya berjudul 'Toleransi memudar di Kota Pelajar'. Tulisan Furqon menyoroti tingginya tingkat intoleransi di Yogyakarta. Mulai dari sikap antitoleransi beragama, berekspresi, pembubaran diskusi hingga pembubaran pemutaran film. Padahal ketika dipimpin Herry Zudianto pada 2001, Kota Yogyakarta terus dikampanyekan sebagai kota toleransi.


Untuk kategori media online, Diversity Award 2016 diraih Heyder Affan dari BBC Indonesia. Heyder menulis "Aliran Wahabi dan Wajah Islam Moderat di Indonesia". Tulisan itu menyoroti menguatnya gerakan-gerakan Islam fundamentalis di Indonesia dan upaya organisasi Islam moderat seperti Nahdlatul Ulama menghadang kelompok fundamentalis dengan gerakan Islam Nusantara.


Sementara itu, Jessica Helena Wuysang, jurnalis foto dari LKBN Antara meraih penghargaan terbaik kategori foto jurnalistik. Jessica menghadirkan jepretan-jepretan kasus pengusiran warga eks Gafatar di Kalimantan Barat. Foto-foto itu memperlihatkan situasi rumah-rumah yang dibakar hingga kesedihan keluarga termasuk anak-anak eks Gafatar yang terpaksa mengungsi.


Jurnalis Radio Elshinta Semarang, Margi Ernawati memenangkan penghargaan Diversity Award untuk kategori media radio. Para pemenang mendapatkan hadiah total Rp50 juta.


Tahun ini SEJUK menyeleksi ratusan karya yang dipublikasikan sejak Mei 2015 hingga Juli 2016. Namun SEJUK tidak menemukan tayangan berita atau liputan televisi yang memenuhi kriteria Diversity Award sehingga kategori televisi tidak ada pemenang.


Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) didirikan pada Mei 2008 di Cisarua Bogor Jawa Barat. Serikat ini rutin memberikan apresiasi terhadap karya-karya jurnalis yang mengedepankan keberagaman, mempromosikan harmoni kehidupan beragama dan berkeyakinan yang beragam serta menyuarakan kepentingan kelompok-kelompok yang terdiskriminasi dan terpinggirkan terkait kebebasan beragama dan berkeyakinan.


Selain memberikan Diversity Award, tahun ini SEJUK juga menyelenggarakan program fellowship liputan keberagaman untuk mengembangkan liputan dan pemberitaan mengenai keberagaman. Program itu berupa bantuan liputan terbatas dengan nilai total Rp68 juta.


Tahun ini fellowship liputan keberagaman dimenangkan delapan jurnalis mewakili empat jenis media berdasarkan tema-tema proposal yang sebelumnya sudah diajukan. Para pemenang adalah Evangeline Lita Aruperes (The Jakarta Post contributor Sulawesi Utara), Rahmi Amin (Harian Radar Makassar), Kresna (tirto.id, Reni Susanti (Kompas.com), Irwan Amrizal (Madinaonline.id), 6. Febriana Firdaus (freelance online), Ardhi Rosyadi (Radio Elshinta Semarang) dan Rio Rizalino (Jawa Pos TV).


 

  • toleransi beragama
  • Diversity Award
  • Sejuk
  • diskriminasi agama dan keyakinan
  • toleransi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!