BERITA

KCJ: Jalur Kereta Sudah Normal Kembali

"KCJ berhasil evakuasi kereta yang tubrukan kemarin di stasiun Juanda."

Dimas Rizky, Yudi Rahman

KCJ: Jalur Kereta Sudah Normal Kembali
Kereta yang alami tabrakan kemarin, Rabu (23/9) di stasiun Juanda. Pagi ini kereta sudah berhasil dievakuasi.

KBR, Jakarta- PT KAI Commuter Jabodetabek KCJ menyebut proses evakuasi kereta yang alami kecelakaan kemarin, sudah selesai dilakukan pagi ini. Juru bicara KCJ Eva Chairunissa mengatakan dengan begitu dua jalur rel lintas Jakarta Kota-Manggarai, sudah bisa dilalui.

Pelayanan perjalanan kereta rel listrik KRL jurusan Bogor-Jakarta Kota dan Bekasi-Jakarta Kota kemarin hanya bisa dilakukan dari Stasiun Manggarai. Itu merupakan dampak dari satu kereta yang menabrak kereta lainnya yang sedang berhenti, tepat di jalur dua stasiun Juanda.


Sementara itu pengelola KRL Commuter Jabodetabek mengklaim sinyal berjalan baik saat terjadi kecelakaan kereta listrik itu. Juru bicara KRL Commuter Jabodetabek Adli Hakim Nasution mengatakan, penyebab kecelakaan dua rangkaian kereta itu sedang diselidiki oleh Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT).


"Kalau sinyal ada gangguan sedikit saja harusnya sudah termonitor, sampai saat ini penyebabnya kita belum tahu. Lebih baik KNKT yang menjelaskan. Kalau target kita besok pagi sudah normal semuanya. Sekarang sedang dalam proses pengerjaan sehingga kereta-keretanya bisa dievakuasi sehingga jalur bisa clear untuk dilewati lagi," jelas juru bicara PT KCJ Adli Hakim Nasution kepada KBR, Rabu (23/9/2015).

Kemarin sore kecelakaan kereta api terjadi di Stasiun Juanda, Jakarta. KRL tujuan Jakarta Kota - Bogor ditabrak saat sedang berhenti, oleh kereta dengan tujuan yang sama. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Namun, puluhan penumpang dan masinis luka-luka.

Editor: Dimas Rizky

  • transportasi
  • kereta api
  • kecelakaan
  • Commuter Line
  • berita

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!