BERITA

Dirut PLN Janji Benahi Sistem Pembelian Token Listrik

"Nantinya nilai muatan listrik yang diterima masyarakat menjadi lebih besar."

Bambang Hari

Dirut PLN Janji Benahi Sistem Pembelian Token Listrik
Ilustrasi foto: Antara

KBR, Jakarta- Perusahaan Listrik Negara (PLN) menegaskan pihaknya bakal mengevaluasi transaksi pembelian token listrik prabayar. Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan hal ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat. Sehingga nantinya nilai muatan listrik yang diterima menjadi lebih besar.  Kata dia, salah satu cara yang kemungkinan ditempuh  adalah menghapus bea administrasi bank, atau disingkat PPOB. 

"Bukan pajak bukan administrasi. Mungkin mekanismenya yang diubah, metodenya, atau sistem prosedurnya yang akan diubah. Apakah nanti kami akan langsung ke bank? Itu nanti yang akan dicoba. Jadi tidak melalui PPOB. PPOB kan juga mengambil keuntungan. Misalnya ada ketua RT yang menjadi PPOB, lalu dia berhubungan dengan bank, menjalin kerja sama dengan bank. Kemudian dia kumpulin misalnya tiga ribu orang. Kan lumayan itu apabila dikalikan 1.600 per orang. Berapa keuntungan yang didapat," katanya usai menghadiri rapat dengan Komisi DPR yang membidangi energi, Selasa (8/9/2015)

Ia melanjutkan, biaya administrasi bank merupakan salah satu komponen beban pembelian token listrik dengan besaran Rp 1.600 per pembelian. Selain beban administrasi, pajak penerangan jalan (PPJ) sebesar Rp 2.306, materai, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga menjadi pengurang di dalam pembelian token listrik, sehingga kapasitas riil pembelian listrik prabayar lebih kecil dibanding harga pembelian yang dibayar masyarakat.

Editor: Malika

  • token listrik
  • listrik pra bayar
  • Sofyan Basir
  • PLN

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!