NASIONAL

Buru Penembak Sukardi, Polisi Kurang Bukti

"KBR68H, Jakarta - Kepolisian mengaku kekurangan petunjuk dari kamera pemantau keamanan (CCTV) untuk mencari jejak pelaku penembakan anggota polisi di depan gedung KPK, Jakarta."

Bambang Hari

Buru Penembak Sukardi, Polisi Kurang Bukti
penembakan polisi, sukardi ditembak, penembakan kpk, depan kpk, polisi tewas

KBR68H, Jakarta - Kepolisian mengaku kekurangan petunjuk dari kamera pemantau keamanan (CCTV) untuk mencari jejak pelaku penembakan anggota polisi di depan gedung KPK, Jakarta. Juru Bicara Kepolisian Jakarta, Rikwanto mengatakan, saat ini kepolisian hanya mengandalkan dua rekaman CCTV dari gedung KPK. Padahal, untuk analisa lebih mendalam kepolisian membutuhkan CCTV dari gedung-gedung di sekitar KPK.

"Saat ini masih menganalisa rekaman CCTV. Yang kita utamakan adalah rekaman CCTV dari Gedung KPK. Di situ ada beberapa titik. Hanya saja baru dua yang diberikan oleh KPK. Kita harapkan ada beberapa titik lagi. Bisa dimintakan untuk dianalisa. Semakin banyak titik CCTV, semakin baik analisanya. Karena memang TKP nya terjadi di sekitar gedung KPK. Kemudian polisi juga menyelidiki sepanjang Jalan HR Rasuna Said. Beberapa titik yang ada CCTV nya kita sudha coba mintakan kepada pemilik gedung. Dari situ bisa tergambar tentang profil pelaku," terangnya kepada wartawan.

Juru bicara Kepolisian Jakarta, Rikwanto menambahkan, berdasarkan hasil analisa rekaman CCTV KPK diketahui pelaku penembakan berjumlah tiga orang dan menggunakan dua unit sepeda motor. Dari situ kata Dia, diketahui pula salah seorang pelaku mengenakan jaket berwarna merah.

Sebelumnya, seorang anggota Provost Mabes Polri, Sukardi ditembak mati di depan gedung KPK Kuningan. Saat itu Sukardi sedang mengawal enam truk kontainer bermuatan elevator part yang akan dikirim ke Rasuna Tower.

Editor : Rony Rahmatha

  • penembakan polisi
  • sukardi ditembak
  • penembakan kpk
  • depan kpk
  • polisi tewas

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!