KBR, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan merekomendasikan vaksin cacar monyet atau monkeypox bagi kelompok masyarakat yang rentan tertular.
Ketua Satgas Monkeypox IDI, Hanny Nilasari mengatakan, vaksin cacar monyet ini tidak diindikasikan untuk masyarakat umum seperti vaksin COVID-19.
"Tetapi khusus untuk tenaga kesehatan tentunya sebelum kita melakukan kontak dengan pasien kita juga perlu diberikan vaksinasi. Jadi itu juga merupakan salah satu indikasi yang direkomendasikan kepada seluruh tenaga kesehatan. Jadi sebetulnya memang dasarnya vaksin ini tidak diindikasikan untuk masyarakat umum, tetapi pada orang-orang berisiko tinggi ataupun pada tenaga kesehatan," ucap Hanny dalam konferensi pers daring, Jumat, (26/8/2022).
Selain tenaga kesehatan, kelompok berisiko tinggi terinfeksi virus cacar monyet ini yaitu orang yang satu ruangan dengan pasien cacar monyet, orang yang kontak langsung dengan pasien cacar monyet, hingga orang yang terkena cairan yang dikonfirmasi mengandung virus tersebut.
Baca juga: Cacar Monyet, Jokowi Instruksikan Menkes Sediakan Vaksin
IDI juga mendorong agar pemerintah memperketat skrining pada pintu masuk pelabuhan, bandara, dan pos lintas batas darat negara (PLDN).
"Kemudian melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan melalui pengamatan suhu tanda dan gejala penyakit tersebut," jelas Hanny.
Ia juga meminta ada peningkatan kemampuan laboratorium jejaring dalam diagnosis molekuler spesimen pasien yang dicurigai menderita monkeypox sesuai rekomendasi WHO.
"Serta meningkatkan kemampuan identifikasi kontak erat pada pasien suspek dan kemampuan identifikasi suspek dan probable monkeypox," imbuh Hanny Nilasari.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin segera menyediakan vaksin cacar monyet.
Itu diungkap Kepala Negara usai Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi temuan pertama kasus positif cacar monyet di DKI Jakarta, Sabtu (20/8/2022) lalu.
Editor: Kurniati Syahdan