BERITA

Beking Narkoba, Bekas Kepala BAIS Ragukan Klaim Control Delivery Bea Cukai dan BNN

"Operasi control delivery biasanya dilakukan sampai ke tempat tujuan."

Sasmito

Beking Narkoba, Bekas Kepala BAIS Ragukan Klaim Control Delivery Bea Cukai dan BNN
Ilustrasi narkoba. Foto: BNN

KBR, Jakarta- Bekas Kepala Badan Intelijen Strategis atau BAIS, Soleman B. Ponto mempertanyakan klaim Bea Cukai yang menyebut pelepasan kontainer berisi narkotika pada 2012 merupakan operasi control delivery atau strategi untuk mengetahui jaringan narkotika Fredi Budiman. Alasannya, kata dia, operasi tersebut biasanya dilakukan sampai ke tempat tujuan, tapi menurut informasinya kontainer tersebut ditangkap di tengah jalan, bukan di gudang.

"Kalau control delivery itu kan harus sampai tujuan. Tujuannya ingin mengetahui siapa penerima barang, sehingga harus sampai di tujuan. Saat itu bagaimana? Saat itu kan ditangkap di pinggir jalan Kamal di pintu tol dekat Cengkareng," jelasnya saat dihubungi KBR (10 Agustus 2016).


Kata dia, kecurigaan lain adalah pengakuan BNN yang menyatakan sudah membakar narkotika Fredy berbanding terbalik dengan pengakuan Fredi yang menyebut barangnya masih beredar di lapangan.


"Barang ini kan ditangkap dan keluar dari Bea Cukai dan sudah dibuka sama BNN. Kalau 4 tahun lalu ga kita tanyakan, katanya sudah dibakar di Lido, kita percaya-percaya saja. Tapi kata Freddy barang saya masih di luar, katanya sudah dibakar, nah ini bocornya dimana," imbuhnya.


Karena itu, menurut Soleman B. Ponto, jika memang benar terjadi kebocoran dari narkotika Freddy yang diklaim sudah dibakar maka BNN yang mengetahuinya. Menurutnya, masyarakat atau aparat bisa meminta penjelasan terkait isu kebocoran barang Freddy.

"Coba kalian klarifikasi lagi, dibongkarnya di mana? Dan bocornya di mana? Karena dengan adanya keterangan dari Haris ada barang saya di luar. Kebocoran sangat mungkin di tangan BNN, tidak ada tangan lain, mau bocor dari mana."

Baca: Kontras (Masih) Simpan Informasi Dalang Beking Narkoba

Direktorat Jenderal Bea Cukai mengklaim pelepasan kontainer berisi ekstasi 1,4 juta butir dari Cina pada 2012 adalah strategi untuk mengetahui jaringan narkotika Fredi Budiman. Menurut Juru bicara Direktorat Jenderal Bea Cukai Deni Surjantoro, strategi yang dilakukan Bea Cukai itu bekerjasama dengan BNN.

"Waktu itu memang, proses itu kerjasama dengan BNN. BNN mendapatkan informasi, itu biasanya kita lakukan dari informasi itu kita lakukan penindakan, kita koordinasi dengan BNN. Control delivery itu dimaksudnya mencari lagi jaringan yang lebih besar. Jadi prosesnya control delivery itu keluar dari pelabuhan tetap diikuti oleh petugas BNN dan petugas Bea Cukai untuk mendapatkan siapa yang diatasnya," jelas Deni Surjantoro kepada KBR, Selasa (9/8/2016).


Editor: Dimas Rizky
  • BAIS
  • bnn
  • #narkoba
  • pengakuan Freddy Budiman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!