BERITA

[Beking Narkoba] Temui DPD, Kontras Minta Temuan Posko Dilaporkan Kepada Jokowi

""Mudah-mudahan beliau bisa bicara ke presiden bagaimana penyelesaian yang baik soal sindikat narkoba,""

Ade Irmansyah

[Beking Narkoba] Temui DPD, Kontras Minta Temuan Posko Dilaporkan Kepada Jokowi
Terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman. (Foto: KBR/M. Ridlo)



KBR, Jakarta- Dewan Perwakilan Daerah (DPD) diminta melaporkan hasil temuan posko pengaduan keterlibatan aparat dalam kasus narkoba kepada Presiden Joko Widodo. Kata  Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, langkah ini merupakan salah satu cara  mendesak Presiden menindak tegas aparat yang kedapatan terlibat dalam bisnis barang haram tersebut.

"Tadi tanya soal bagaimana perkembangan 2-3 minggu tentang kasus narkoba yang melibatkan aparat di daerah. Karena dia kan sebagai DPD. Temen-temen koalisi masyarakat sipil kan punya posko pelaporan kasus-kasus yang melibatkan apartur negara soal narkoba, nah kita sebutkan beberapa pelaporan itu banyak di daerah-daerah. Mungkin nanti mau di follow up lebih jauh untuk angkat concern daerah. Mudah-mudahan beliau bisa bicara ke presiden bagaimana penyelesaian yang baik soal sindikat narkoba," ujarnya usai bertemu dengan DPD di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta.


Selain itu kata dia, pertemuan itu juga membahas soal perkembangan testimony terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman kepada dirinya. Dia menyampaikan keluhannya soal tidak adanya respon dari Pemerintah soal pembentukan tim independen agar penuntasan kasus ini bisa menyentuh lintas sektor tidak di masing-masing institusi.


"Dia cuma nanya perkembangannya. Saya bilang bagus, ada sejumlah institusi melakukan kerja investigasi, ada beberapa kelemahan. Dan minta pendapat gimana biar lebih kuat. (Kelemahannya apa?) Masing-masing masih tidak bisa kontributif satu sama lain. Mungkin perlu ada tim yang koordinatif namun terpimpin. (Disampaikan juga untuk diteruskan ke Presiden?) Saya ga bicara eksplisit seperti itu. Tapi kebutuhan-kebutuhan ke depan," tegasnya.


Dia berharap tim ini nantinya bisa menjadikan tulisannya dari testimoni Freddy Budiman sebagai penyelidikan awal penuntasan kasus tersebut. Pasalnya kata dia, kasus serupa sangat banyak dan harus segera ditindak.


"Jangan sampai behenti cuma di membongkar tulisan saya. Tim berangkat dari tulisan saya, tapi saya belum liat apa mau bongkar lebih jauh. Bahwa membongkar tulisan saya harus, kan kerja investigasi dari fakta yang ditemukan. Harapan publik bagaimana ada tim yang bisa lebih membuka seperti apa sindikat narkoba itu. Soal format gak bicara banyak," tambahnya.


Pengkajian

DPD menyatakan bakal mengkaji  lebih dalam laporan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar soal testimony Freddy Budiman dan hasil temuan posko pengaduan keterlibatan aparat dalam kasus narkoba di daerah. Anggota Komite I DPD RI, Andi Muhammad Iqbal Parewangi mengatakan, hal ini dilakukan karena pihaknya pun mengakui permasalahan narkoba di daerah menjadi salah satu momok yang menakutkan.

"Bahwa persoalan narkoba itu kasus nasional, dan itu adalah kasus yang sangat luas disuarakan di daerah. Setiap kami melakukan reses ke daerah salah satu keluhan besar itu ada kaya apa nih generasi kita ke depan kalau digempur terus dengan narkoba. Jadi itu sudah jadi jeritan daerah," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR / MPR, Senayan, Jakarta.


Dia menganggap pemerintah memang belum maksimal menangani permasalahan peredaran narkoba. Hal itu terbukti dengan masih banyaknya kasus-kasus serupa di seluruh wilayah Indonesia. Kata dia, pihaknya mendukung penuh apa yang dilakukan oleh Haris Azhar dalam upayanya memerangi peredaran narkoba.


"Apapun upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan generasi harus disuport semaksimal mungkin oleh negara, oleh daerah dan oleh kita semua. Narkoba ancaman besar terhadap generasi. Siapa pun harus terlibat untuk secara optimal menyelamatkan generasi dari ancaman itu. Termasuk yang dilakukan oleh mas Haris dengan Kontras dan teman yang lain itu adalah bertujuan untuk menyelamatkan generasi Itu harus di suport," tegasnya.


Oleh karenanya dia berharap dengan kedatangan Haris Azhar ke DPR RI hari ini bisa segera direspon baik oleh pemerintah apabila ingin menyelamatkan generasi muda kedepannya.


"Penyelamatan generasi kita tidak bicara person to person penyelamatan generasi urusan mas Aris dengan siapa pun boleh jadi itu urusan dia Tapi kita harus melihat ada skala yang lebih besar selamatan generasi siapa pun harus bisa kita hadapi kalau tujuannya untuk penyelamatan generasi dan Siapa pun harus kita dukung kita support, negara ini harus men-support siapa pun yang berniat menyelamatkan generasi," tambahnya.



Editor: Rony Sitanggang

  • beking narkoba
  • Koordinator Kontras Haris Azhar
  • Freddy Budiman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!