HEADLINE

Lebih Dari 10 Persen Buruh di Sektor Manufaktur Positif COVID-19

"PPKM darurat tidak efektif meskipun dilakukannya penyekatan, karena perusahaan manufaktur tersebut masih memberlakukan kerja dengan kapasitas pegawai hingga 100 persen."

Resky Novianto

Lebih Dari 10 Persen Buruh di Sektor Manufaktur Positif COVID-19
Pekerja pabrik di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah (7/4/2020). (Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/hp)

KBR, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan, lebih dari 10 persen buruh di sektor manufaktur positif terinfeksi COVID-19 selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Data tersebut diambil dari labour intensif padat karya maupun padat modal di wilayah Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Didapatkan data dan fakta yang sangat mengejutkan dan mengkhawatirkan selama dimulainya PPKM darurat sampai hari ini yaitu lebih dari 10 persen pekerja buruh yang bekerja di sektor manufaktur atau pengolahan, baik padat karya labour intensif maupun kritikal intensif padat modal, lebih dari 10 persen buruh atau pekerjanya terpapar COVID-19," kata Said, dalam konferensi pers daring, Kamis (15/7/2021).

Said mengatakan mayoritas perusahaan bekerja sama dengan Satgas COVID-19 di wilayah masing-masing, melakukan tes antigen dan dilanjutkan tes swab PCR yang dibiayai perusahaan. 

Ia mencontohkan perusahaan di kawasan Purwakarta, Jawa Barat, sebanyak 1.700 buruhnya dilakukan tes swab antigen dan ditemukan 400-an buruh reaktif. Sementara dari tes PCR, didapat 200 buruh positif terpapar COVID-19.

Lebih lanjut, Said menilai, bahwa PPKM darurat tidak efektif meskipun dilakukannya penyekatan, karena perusahaan manufaktur tersebut masih memberlakukan kerja dengan kapasitas pegawai hingga 100 persen. Sebab, tidak mungkin pekerja yang bekerja di bidang produksi diberlakukan Kerja Dari Rumah atau WFH dengan kapasitas 50 persen.

Editor: Fadli Gaper

  • Buruh COVID-19
  • KSPI
  • Buruh
  • Pandemi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!