BERITA

Subsidi BBM Dicabut, Apindo: Tak Berpengaruh

""Kalaupun terjadi penghapusan subsidi secara bertahap harusnya pengaruhnya tidak terlalu besar""

Wydia Angga

Subsidi BBM Dicabut, Apindo: Tak Berpengaruh
Ilustrasi (sumber: Antara)

KBR, Jakarta-  Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)  menilai rencana pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah nantinya tak akan berpengaruh besar pada kenaikan harga di produsen. Pasalnya, menurut Ketua Umum  Apindo, Hariyadi Sukamdani, pencabutan subsidi BBM itu tak akan membuat perbedaan jauh dengan harga keekonomiannya.


"Kalau menurut kami, dari harga minyak dunia stabil dalam kondisi rendah jadi kalaupun terjadi penghapusan subsidi secara bertahap harusnya pengaruhnya tidak terlalu besar terhadap terutama inflasi dan sebagainya. Karena naiknya harusnya tidak signifikan," ungkap Hariyadi kepada KBR, Senin (13/6/2016)


Hariyadi juga meragukan jika pencabutan subsidi BBM akan dijadikan ajang pengusaha untuk menaikkan harga karena masih rendahnya daya beli masyarakat saat ini.

"Enggak karena dari kondisi daya beli masyarakat sendiri kan sangat lemah ya sekarang kondisinya. Justru kalau naikan harga malah nggak laku barang-barangnya. mustinya sih tidak ada pengaruh (kepada kenaikan harga -red)," pungkasnya. 

Senada dengan Apindo, Anggota Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Sugi Purnoto menganggap pencabutan subsidi BBM tak akan berpengaruh pada banyak pada biaya logistik karena harga-harga telah disesuaikan pada saat tingginya harga BBM di November 2014 dan tak mengalami penurunan di saat harga BBM lebih rendah tahun ini. Jadi menurut Sugi, tak ada alasan bagi produsen maupun retailer untuk menaikkan harga bahkan jika posisi Indonesia Crude Price mencapai 60 USD per barrel.


"Kalau posisi nanti sampai mendekati 60 USD per barrel dan nanti berdampak pada harga BBM sampai pada 7.500 rupiah harusnya tidak ada alasan dari produsen atau retailer untuk menaikkan harganya. Karena semua biaya sudah mereka capture atau dicover pada saat kenaikan BBM 7.500 dari sebelumnya 5.500 rupiah per liternya," kata Sugi kepada BBM (13/6/2016).


Sebelumnya pemerintah bakal memangkas anggaran subsidi untuk Bahan Bakar Minyak, dengan begitu harga Solar dipastikan naik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemangkasan subsidi BBM memang akan memberikan dampak pada harga harga Solar dan naiknya biaya logistik. Sehingga, harga bahan kebutuhan pokok juga akan turut naik. Namun, kata Darmin, kenaikan itu tidak akan besar.


"Supaya harga-harga tetap stabil adalah pemerintah harus menjamin kondisi perekonomian supaya nilai tukar rupiah terhadap USD dibawah 13.500 rupiah. Itu secara analisa makronya. Sehingga tidak ada alasan bagi produsen apapun menaikkan harga karena BBM naik. Itu tidak betul. karena sekarang turun begitu besar, mereka tidak mengalami penurunan harga," tegas Sugi.

   

Menurut Sugi, akan lebih baik kalaupun nantinya subsidi dilepas, karena adanya kepastian dari pengguna untuk keadilan bisnis. Ia berpendapat kalau subsidi dicabut maka BPH Migas harus membuka peluang kepada pelaku bisnis migas non pertamina supaya terdapat harga yang bersaing di pasar dan konsumen pada akhirnya dapat memilih  produk migas manapun. 

  • subsidi bbm
  • Ketua Umum Apindo
  • Hariyadi Sukamdani
  • harga solar

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!