BERITA

Menkes : Evaluasi Dari A Sampai Z

"Ini menyusul instruksi Presiden Joko Widodo kepada seluruh pembantunya untuk mengumpulkan evaluasi kinerja satu semester."

Ninik Yuniati

Menkes : Evaluasi Dari A Sampai Z
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek diperkenalkan saat pengumuman Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10/2014). Foto: Antara

KBR, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek akan melakukan evaluasi menyeluruh kinerja kementeriannya selama enam bulan terakhir. Ini menyusul instruksi Presiden Joko Widodo kepada seluruh menterinya untuk mengumpulkan evaluasi kinerja satu semester.

Namun, Nila tidak bersedia memaparkan lebih jauh, lantaran saat ini evaluasi tengah dalam proses pengerjaan.

"Sedang dibuat, saya belum bisa dijawab, pasti dibuat, dua hari kan. Semua pasti dievaluasi, nggak mungkin nggak dievaluasi dari A sampai Z pasti dievaluasi, saya belum tahu nanti," kata Nila Moeloek di Kementerian Kesehatan, (16/6/2015).


Sementara, Sekjen Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo mengaku baru mendapat surat presiden pagi ini. Kata dia, lembaganya banyak melakukan program terobosan sejak November tahun lalu.

"Yang nilai kan beliau (Jokowi), kita cuma laporkan aja. Kan kita banyak melakukan kegiatan-kegiatan terobosan, kayak Nusantara Sehat, terintegrasinya pembangunan kesehatan yang melalui rumah sakit regional, dan lain-lain," kata Untung di Kementerian Kesehatan. 

Kemarin, Presiden Joko Widodo mengumpulkan para menteri dalam rapat paripurna di Istana. Rapat itu sebenarnya khusus untuk membahas rencana kerja pemerintah tahun depan. Namun, Presiden sekaligus mengevaluasi kinerja para menteri. Ia meminta seluruh kementerian dan lembaga menyampaikan laporan program selama enam bulan mulai November hingga April.

Presiden memberi waktu para menteri menyampaikan laporan realisasi program dalam dua hari ini. Para menteri juga diminta membuat rencana program enam bulanan, mulai Mei 2015 hingga Oktober 2015.


Selain itu, Jokowi juga menekankan agar pelaksanaan program-program di kementerian dan lembaga menggunakan produk dalam negeri. Jika barang yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program belum diproduksi di dalam negeri, maka Jokowi meminta untuk mencari penggantinya.


Presiden juga memerintahkan Menteri Perindustrian mencari tempat untuk memproduksi barang-barang yang dibutuhkan di dalam negeri. Sebab, pemerintah ingin memperbaiki neraca perdagangan Indonesia lebih baik dengan menekan sekecil mungkin impor produk untuk program pemerintah.  


Editor : Sasmito Madrim

  • Evaluasi
  • Menteri
  • Jokowi
  • Kinerja Semester

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!