BERITA

Kenapa Manifesto Pemurnian Agama Prabowo-Hatta Berbahaya? Ini Kata Jokowi-JK

"KBR, Jakarta - Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Poros PDI Perjuangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla kembali menyinggung soal manifesto pemurnian agama dalam visi dan misi Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Kata tim Jokowi-JK ini bahaya untuk Indonesia."

Pebriansyah Ariefana

Kenapa Manifesto Pemurnian Agama Prabowo-Hatta Berbahaya? Ini Kata Jokowi-JK
Jokowi, jk, prabowo, hatta

KBR, Jakarta - Calon Presiden dan Wakil Presiden dari Poros PDI Perjuangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla kembali menyinggung soal manifesto pemurnian agama dalam visi dan misi Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Kata tim Jokowi-JK ini bahaya untuk Indonesia.

Dalam Manifesto Gerindra itu menyebutkan negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama atau kepercayaan. Namun pemerintah atau negara wajib mengatur kebebasan dalam menjalankan agama atau kepercayaan. Negara juga dituntut menjamin kemurnian ajaran agama yang diakui oleh negara dari segala bentuk penistaan dan penyelewengan.

Juru Bicara Jokowi-JK, Luhut Panjaitan menilai manifesto itu akan menghancurkan sendi-sendi sosial di Indonesia. Sebab jika manifesto ini dijalankan maka kelompok minoritas dan aliran kepercayaan akan makin tergusur dan ditekan.

Luhut menyamakan manifesto Gerindra itu dengan paham wahabi. Paham dari Timur Tengah ini menyebutkan dalam doktrinya menolak syiah, menghilangkan filsafat, menghilangkan tarekat, dan menghilangkan ajaran Kristen.

"Nah bagaimana kita bisa berkompromi dengan ini? Itu sudah terjadi di Pakistan, dan terjadi di Yaman. Itu dibawa sama partai politik. Bagaimana kita bisa memilih parpol yang membawa paham wahabi?" jelas Luhut Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, Senin (2/6).

Hal itu dikatakan Luhut di acara paparan visi misi capres-cawapres di depan Gereja atau umat Kristen. Dalam acara itu, pihak tim pemenangan Prabowo-Hatta diwakili Juru Bicaranya Hashim Djojohadikusumo yang juga adik Prabowo.

Luhut juga menyinggung soal isu SARA yang menyebutkan Jokowi bukan muslim, namun Kristen. Menurutnya itu tidak betul.

"Ada kelompok yang menyebutkan Jokowi ini bukan Islam, tapi Kristen yang di belakangnya ini Kristen. Saya kira itu tidak betul," jelas Luhut.

Menurutnya, saat ini kedua capres harus menghindari isu agama sebagai bahan pemenangan. Kedua capres harus mengedepankan visi misi yang berlandaskan kepemimpinan.

"Bagaimana leadership yang tenang, yang bisa menghadapi tekanan dalam tekanan. Tidak templamental," jelas dia.

  • Jokowi
  • jk
  • prabowo
  • hatta
  • Toleransi
  • petatoleransi_06DKI Jakarta_merah

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!