NASIONAL

Kunjungi Kapal Greenpeace, SBY: Indonesia Terus Perangi Illegal Logging

"Presiden SBY mengklaim pemerintah terus memerangi penebangan liar hutan atau illegal logging dan mengurangi emisi karbon. Hal itu dia katakan saat berkunjung ke Kapal Rainbow Warrior milik LSM Lingkungan Asing Greenpeace yang bersandar di Tanjung Priok J"

Pebriansyah Ariefana

Kunjungi Kapal Greenpeace, SBY: Indonesia Terus Perangi Illegal Logging
Kapal Greenpeace, SBY, Illegal Logging

KBR68H, Jakarta - Presiden SBY mengklaim pemerintah terus memerangi penebangan liar hutan atau illegal logging dan mengurangi emisi karbon.

Hal itu dia katakan saat berkunjung ke Kapal Rainbow Warrior milik LSM Lingkungan Asing Greenpeace yang bersandar di Tanjung Priok Jakarta.

SBY mengatakan Indonesia bersedia dikritik jika ada kesalahan dalam pengelolaan hutan dan lingkungan. Sampai saat ini Indonesia masih berkomitmen melakukan moratorium hutan primer dan gambut.

"Indonesia mempunyai komitmen yang tinggi untuk terus mengurangi emisi karbon, untuk terus memelihara hutan kami, mengurangi illegal logging, mengatasi kebakaran hutan mencegah deforestasi yang tidak terkendali, melakukan moratorium pada hutan primer dan lahan gambut, dan yang tak kalah pentingnya menanam pihon 1 miliar pertahun," kata SBY di Tanjung Priok Jakarta, Jumat (7/6).

Presiden Yudhoyono menambahkan pemerintah menargetkan 25 tahun mendatang lingkungan Indonesia akan pulih dari kerusakan, termasuk mengurangi pencemaran udara dan laut.

Dalam kunjungannya ke Kapal Rainbow Warrior Greenpeace, SBY meminta Greenpeace tidak hanya mengkritik pemerintahannya.Namun Greenpeace juga harus memuji pemerintahan SBY yang diklaim sudah banyak memperbaiki tata kelola hutan dan lingkungan. SBY pun mengajak LSM Lingkungan asal Belanda bekerjasama dalam mengatasi kerusakan lingkungan.

Editor: Anto Sidharta

  • Kapal Greenpeace
  • SBY
  • Illegal Logging

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!