BERITA

Banyak Potensi Budaya, Jokowi Ingin Kerjasama Industri Kreatif dengan Korsel Dipercepat

"Menurutnya, sudah terlalu lama Indonesia membiarkan potensi budaya yang dimiliki tanpa pengembangan. Padahal, ada banyak kebudayaan di tanah air yang bisa diselaraskan dengan industri kreatif."

Nurika Manan

Banyak Potensi Budaya, Jokowi Ingin Kerjasama Industri Kreatif dengan Korsel Dipercepat
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. (Foto: Reuters)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo menginginkan percepatan realisasi kerjasama dengan Korea Selatan di bidang industri dan ekonomi kreatif. Ini disampaikan Jokowi di sela kunjungannya di pusat industri keratif Korea, Munhwa Broadcasting Corporation (MBC), Sangam-dong, Seoul, Korea Selatan.

"Dengan Pemerintah Korea ini kami ingin konsentrasi di kreatif ekonomi, kreatif industri. Oleh sebab itu kenapa kami datang ke MBC. Kami ingin ini terealisasi secepatnya," ujar Jokowi seperti yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden kepada KBR, Selasa (17/5).

Kerjasama ini bisa dilakukan baik antar-pihak swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau bahkan di level negara. Menurutnya, sudah terlalu lama Indonesia membiarkan potensi budaya yang dimiliki tanpa pengembangan. Padahal, ada banyak kebudayaan di tanah air yang bisa diselaraskan dengan industri kreatif.

"Karena kita mempunyai potensi dan kekuatan, terutama tradisi dan budaya. Ini yang perlu diangkat. Di CJ (CJ Group--Red), lalu di kedutaan tadi. Saya kira kerja sama itu di semua sektor yang berkaitan dengan ekonomi kreatif dan industri kreatif kan kita sambungkan, misalnya swasta dengan swasta atau BUMN dengan BUMN, pemerintah dengan pemerintah. Semakin saya melihat, semakin saya tahu potensi kita besar," imbuhnya.

Jokowi pun menyontohkan, salah satu yang bisa dikembangkan di Indonesia adalah ribuan cerita tradisi dan kepahlawanan dari pelbagai daerah. "Misalnya drama, tradisi. Kita punya banyak sekali cerita, ribuan banyaknya. Dari satu kerajaan ke kerajaan lain. Kita kan punya 148 keraton, di situ saja cerita yang macam-macam ada, belum lagi cerita yang berkaitan dengan kepahlawanan. Paling cepat dimulai dulu. Kerjasama dan dimulai," ia memerinci.

Muaranya, kata dia, pengembangan industri kreatif Indonesia diharapkan mampu membangun karakter bangsa.

"Lokal konten yang kita harapkan pada akhirnya nanti, hasilnya adalah pembangunan karakter manusianya. Artinya, kita cinta pada identitas. Karena, hal-hal yang berkaitan dengan tradisi, kejujuran dan integritas itu memang perlu diangkat," jelasnya.

Selain mengunjungi MBC, Presiden Joko Widodo juga sempat singgah di CJ Creative Center for Convergence Culture. Lembaga ini merupakan inkubator yang mendorong kerjasama antara pemerintah dan swasta untuk mendirikan usaha kecil menengah dan wirausahawan masuk ke perekonomian global.


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • Joko Widodo
  • presiden joko widodo
  • Korea Selatan
  • industri kreatif

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!