BERITA

Biaya Logistik Indonesia Capai 24 Persen dari PDB

" Direktur IPC Pelindo, R.J Lino menyatakan biaya logistik Indonesia masih sangat tinggi."

Erric Permana

Ilustrasi Pengiriman Barang. Foto:Antara
Ilustrasi Pengiriman Barang. Foto:Antara

KBR, Jakarta - Direktur IPC Pelindo, R.J Lino menyatakan biaya logistik Indonesia masih sangat tinggi hingga mencapai 24 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Menurut dia, mahalnya biaya logistik salah satunya disebabkan Indonesia masih mengandalkan pengiriman logistik melalui jalur darat dibandingkan jalur laut. Dia mencatat, 96 persen tranportasi di Indonesia melalui jalan darat. Padahal biaya pengiriman logistik melalui jalan darat lebih mahal 10 kali dibandingkan jalur laut. 

"Penyakit yang kedua yaitu 96 persen dari transport indonesia melalui jalan darat. Yang semua kita ketahui jalan darat itu 10 kali lebih mahal dari laut dalam rupiah per ton kilometers dan high poluted. Di Jepang dan Norway misalnya 50 persen diangkut lewat laut 40 persen menggunakan truk dan sisanya kereta api. Di Jawa misalnya Jakarta - Surabaya hanya 9 persen lewat laut. 90 persen jalan darat dan 1 persen kereta api," ujar RJ Lino di Ciawi, Selasa (5/5/2015).

Direktur IPC Pelindo, R.J Lino menambahkan faktor lainnya yakni rendahnya produktivitas di pelabuhan. Kata dia, sebagian besar bogkar muat kontainer masih sekitar 10 box perjamnya padahal kemampuan alat pengangkut (crane) 25-30 box perjamnya. Dia yakin Indonesia bisa memperbaiki hal tersebut namun membutuhkan waktu yang lama. 

Editor: Malika

  • post
  • pengiriman barang
  • IPC Pelindo
  • paket barang
  • biaya logistik

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!