NASIONAL

Tangani Kejahatan Seksual Anak, KPAI Bentuk Satgas

"KBR, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membentuk satuan tugas darurat di Sukabumi, Jawa Barat untuk menangani korban kejahatan seksual."

Gun Gun Gunawan

Tangani Kejahatan Seksual Anak, KPAI Bentuk Satgas
kekerasan seksual, anak disodomi, siswa disodomi, pedofilia, emon sukabumi

KBR, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membentuk satuan tugas darurat di Sukabumi, Jawa Barat untuk menangani korban kejahatan seksual.

Sekretaris Jendral KPAI Erlinda mengatakan, sejauh ini satuan darurat baru beranggotakan tiga psikolog. Mereka akan menangani penyembuhan psikologis dan medis, baik terhadap korban kejahatan seksual maupun kepada keluarga korban.
Keluarga korban kata Erlinda, juga perlu diberi penyuluhan karena kerap berlaku kasar terhadap anaknya yang menjadi korban kekerasan seksual saat menanyai korban.(Baca: http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3233948_4202.html )

"Pendampingan ini dalam waktu dekat akan dilangsungkan selama 3 bulan. Selanjutnya akan kita pantau per tiga bulan, 6 bulan, alalu setahun. Saya bersyukur teman-teman yang sudah kami gerakan di tingkat nasional akan membantu juga. Untuk menghindari label (cap) terhadap keluarga atau kelurahan tempat kejadian, maka akan kita samarkan dengan acara gebyar anak sukabumi setelah 3 bulan," kata Erlinda di kantor KPAI.

Polisi sudah menangkap Emon, pelaku kejahatan seksual terhadap anak dengan jumlah korban yang diduga mencapai lebih dari 100 orang. Dari uji psikologi, Emon disinyalir menderita kelainan seksual sejak umur 7 tahun. Erlinda mendukung hukuman maksimal untuk kasus luar biasa seperti Emon seperti pengebirian.

Editor: Rony Rahmatha

  • kekerasan seksual
  • anak disodomi
  • siswa disodomi
  • pedofilia
  • emon sukabumi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!