NASIONAL

Serapan PEN Kurang, Presiden Jokowi Minta Pemulihan Ekonomi Fokus Tiga Hal

"Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun 2022 hingga 1 April baru mencapai Rp29,3 triliun. Angka itu setara dengan 6,4 persen dari alokasi Rp455 triliun."

Resky Novianto

pemulihan ekonomi
Pengunjung melintasi gerai di pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (31/3/2022). (Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto)

KBR, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan arahan dari Presiden Joko Widodo, terkait optimalisasi serapan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022.

Menurut Sri Mulyani, Presiden Jokowi menginginkan agar seluruh menteri terkait, bisa secepatnya menjalankan program-program yang sudah dicanangkan terkait penggunaan dana PEN.

"Presiden juga meminta supaya para menteri yang melakukan program-program untuk pemulihan ekonomi, kita masih ada Rp455 triliun untuk program pemulihan ekonomi di dalam rangka PC-PEN ini, akan kemudian difokuskan pada program-program seperti labour intensif atau program untuk meningkatkan ketahanan dan penciptaan kesempatan kerja, terutama untuk Kementerian PUPR kemudian kementerian-kementerian lain," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers daring, Selasa (5/4/2022).

Baca juga:


Bekas Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, tiga program khusus yang menjadi fokus dalam pemulihan ekonomi nasional yakni sektor kesehatan, perlindungan sosial, dan penguatan pemulihan ekonomi.

Sri Mulyani menjamin, APBN akan mendukung langkah-langkah keamanan bagi masyarakat, terutama yang merasakan tekanan akibat dampak global.

Dia menegaskan penggunaan APBN akan dilakukan secara tepat, sehingga betul-betul menjaga keselamatan rakyat, ekonomi serta kesehatan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun 2022 hingga 1 April baru mencapai Rp29,3 triliun.

Realisasi itu baru setara dengan 6,4 persen dari alokasi Rp455 triliun.

Secara rinci untuk untuk Perlindungan Masyarakat mencapai Rp22,74 triliun, dan sisanya untuk sektor kesehatan dan penguatan pemulihan ekonomi.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

  • KPCPEN
  • pemulihan ekonomi nasional
  • Sri Mulyani
  • Jokowi
  • dampak COVID-19
  • pemulihan ekonomi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!