BERITA

Pemanasan Global Bisa Jadi Penyebab Munculnya Siklon Tropis

"Fenomena ini adalah dampak dari naiknya suhu muka air laut di perairan NTT"

Astri Yuanasari

Pemanasan Global Bisa Jadi Penyebab Munculnya Siklon Tropis
Foto udara situasi terakhir kerusakan yang diakibatkan banjir bandang di Waiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (6/4/21). (Aditya/Antara)

KBR, Jakarta- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut siklon tropis Seroja adalah siklon terkuat yang pernah terdeteksi di Indonesia. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, fenomena ini adalah dampak dari naiknya suhu muka air laut di perairan NTT. Kata dia, tercatat sudah mencapai 30 derajat Celcius, yang semestinya rata-rata sekitar 26 derajat Celcius.

"Barangkali kita perlu mengevaluasi karena penyebabnya adalah semakin panasnya suhu muka air laut, yang tentunya laut itu tempat mengabsorbsi CO2, dan itu adalah dampak dari gas rumah kaca, bisa dirunut ke sana. Ini baru hipotesis ya. Tapi ada korelasi dengan peningkatan suhu muka air laut yang dipengaruhi juga oleh global warming," kata Dwikorita usai rapat terbatas bersama Presiden, Selasa (6/4/2021)

Dwikorita mengatakan, Seroja adalah siklon terdahsyat dari 10 siklon tropis yang pernah terdeteksi oleh tropical cyclone warning center di BMKG Jakarta sejak tahun 2008. Dahsyatnya Seroja karena pusat pusaran siklon juga menghantam bagian daratan wilayah NTT. Padahal, lazimnya pusat pusaran siklon tropis terjadi di wilayah laut atau perairan.

Pada tahun 2008, 2010 dan 2014 tercatat terjadi masing-masing satu kali siklon tropis. Namun mulai 2017, siklon tropis di Indonesia terjadi setiap tahun. Bahkan pada 2017 dan 2018 terjadi dua kali siklon tropis.

"Nah jadi itulah yang perlu kita sadari bersama, global warming memang benar-benar harus dimitigasi. Kalau tidak, kondisi siklon ini akan menjadi kejadian rutin setiap tahun, menjadi hal yang normal. Ini yang harus kita antisipasi bersama," pungkasnya.

Berikut adalah data siklon tropis yang pernah terjadi di Indonesia. Siklon tropis Durga (2008), Siklon tropis Anggrek (2010), Siklon tropis Bakung (2014), Siklon tropis Cempaka dan Dahlia (2017), Siklon tropis Flamboyan dan Kenanga (2018), Siklon tropis Lili (2019), Siklon tropis Mangga (2020), dan Siklon tropis Seroja (2021).

Editor: Friska Kalia

  • banjir NTT
  • siklon tropis
  • siklon seroja

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!