BERITA

Seratusan WNI Masih Bertahan Di Tarim, Yaman

""Di Tarim juga sudah banyak WNI yang sudah dievakuasi, sektiar 70 persen. Ini hanya sisa 30 persen karena menunggu selesai ujian, ini kami sedang ujian sekarang,""

Ninik Yuniati

Seratusan WNI Masih Bertahan Di Tarim, Yaman
Suasana ruangan Kedutaan Besar Republik Indonesia setelah terkena serangan udara di Ibukota Yaman, Sana'a, Senin (20/4). ANTARA FOTO

KBR, Jakarta - Seratusan Warga Negara Indonesia di Tarim, Yaman masih bertahan usai serangan bom yang meledak tak jauh dari KBRI di Sanaa. Salah seorang mahasiswa Indonesia, Imam Rahmatullah mengatakan, situasi di Tarim saat ini masih kondusif karena konflik belum menjalar ke daerah tersebut.

"Untuk sementara kita tidak bisa memprediksi apakah konflik atau perang akan semakin gencar atau akan mereda, karena sekali lagi kondisi di sini tidak bisa diprediksi dengan tepat," kata Imam ketika dihubungi KBR, (20/4).


Meski begitu, sudah 70 persen WNI di Tarim yang dipulangkan ke tanah air. Kata dia, sisa WNI yang bertahan merupakan pelajar dan mahasiswa yang tengah melaksanakan ujian. Menurutnya, mereka akan pulang bulan depan bilamana situasi di Yaman tak kunjung membaik.


"Di Tarim juga sudah banyak WNI yang sudah dievakuasi, sektiar 70 persen. Ini hanya sisa 30 persen karena menunggu selesai ujian, ini kami sedang ujian sekarang," ungkapnya.


Kemarin, terjadi serangan bom di Sanaa, Yaman. Serangan tersebut menghancurkan gedung KBRI dan melukai 17 WNI yang terdiri dari tim evakuasi, staf KBRI, mahasiswa dan buruh migran. Seluruh korban dan WNI lain kini telah dievakuasi ke Wisma Duta di Sanaa. Pemerintah Indonesia berencana akan memindahkan mereka ke Al Hudaidah bila situasi telah aman.



Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • Kedubes di Yaman
  • yaman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!