BERITA

Patung Gus Dur Kecil, Inspirasi Anak Bermimpi Besar

""Toh Gus Dur puluhan tahun lalu juga sama seperti mereka. Ada di taman itu, melakukan hal yang sama, main bola juga. Jadi kalau Gus Dur bisa, mereka juga bisa.""

Rio Tuasikal

Patung Gus Dur Kecil, Inspirasi Anak Bermimpi Besar
Dua anak melihat patung masa kecil KH. Abdurahman Wahid di Taman Amir Hamzah, Jakarta, Minggu (26/4). Patung Gus Dur kecil tersebut selain untuk menginspirasi kegemarannya membaca, juga untuk mengenan

KBR, Jakarta - Keluarga Gus Dur mengatakan patung Gus Dur kecil yang diresmikan Minggu (26/4/2015) kemarin akan jadi inspirasi bagi anak Indonesia untuk bermimpi besar. Patung Gus Dur kanak-kanak itu berdiri di Taman Amir Hamzah, Menteng, dekat rumah Gus Dur sewaktu kecil.

Puteri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid, menjelaskan sosok Gus Dur kecil sengaja diambil untuk mendekatkan sosoknya pada anak-anak. "Seakan-akan Gus Dur itu beda jauh sama manusia lain. Padahal Gus Dur juga manusia biasa dan berangkat dari anak-anak kecil seperti kita semua," ujarnya dalam KBR Pagi, Senin (27/4/2015).


Lokasi Taman Amir Hamzah sendiri bermakna besar buat Gus Dur yang tumbuh dewasa di sana. Tak jauh dari situ ada rumah yang sempat didiami Presiden Amerika Serikat Obama dan rumah lain yang didiami kakek Prabowo Subianto. "Jadi dari taman kecil itu muncul banyak tokoh-tokoh dunia. Itu juga yang ingin kita sampaikan," jelasnya.


Patung itu dibuat oleh Yani Mariani Sastranegara, atas desain Leo Angelo. Seluruh proses pembuatan didukung oleh Komodo Dragon Foundation. Inayah mengatakan, anak-anak yang bermain di situ bisa belajar dari sosok Gus Dur. "Toh Gus Dur puluhan tahun lalu juga sama seperti mereka. Ada di taman itu, melakukan hal yang sama, main bola juga. Jadi kalau Gus Dur bisa, mereka juga bisa," tambahnya.


 


Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • gus dur
  • taman amir hamzah
  • inayah wahid
  • KBR
  • Toleransi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!