NASIONAL

Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jokowi Soroti Kelangkaan Kontainer dan Kenaikan Harga

""Naik dua kali lipat artinya 100 persen, gas naik harga pangan naik, kelangkaan harga pangan naik, termasuk yang terseret harga kedelai""

Astri Septiani

Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jokowi Soroti Kelangkaan Kontainer dan Kenaikan Harga
Presiden Jokowi arahan Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/22). (Setpres)

KBR, Jakarta—  Presiden Joko Widodo kembali menyoroti berbagai masalah global yang dialami serta berdampak kepada kesulitan ekonomi di semua negara. Salah satunya kelangkaan energi. Contohnya BBM yang naik dua kali lipar di negara-negara yang tidak mensubsidi BBMnya.

"Bayangkan, kita naik kadang-kadang 10 persen saja demonya 3 bulan. Ini naik dua kali lipat artinya 100 persen, gas naik harga pangan naik, kelangkaan harga pangan naik, termasuk yang terseret harga kedelai misalnya harga gandum misalnya karena suplai gandum dunia itu Ukraine, Rusia, Belarusia," kata Jokowi saat acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/22)

Ia juga menyoroti kelangkaan kontainer dan harganya yang meningkat 5-6 kali lipat dari harga normal. Kata dia, kelangkaan kontainer berdampak pada distribusi logistik dan barang yang terganggu, baik dari suatu negara ke negara lain maupun satu provinsi ke provinsi lain karena ongkosnya yang mahal. 

Hal tersebut bakal berpengaruh kepada konsumen yang mesti membayar lebih. 

Baca Juga:

Presiden   juga meminta agar hati-hati terhadap  inflasi.

"Hati-hati kita sekarang masih bisa mengendalikan inflasi di angka 2,2. Amerika yang biasanya tidak pernah lewat dari 1% sekarang sudah di angka 7,5 persen dan semua negara sekarang naik, naik, naik semua bahkan Turki sampai hampir 50 persen," tambahnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • Inflasi
  • harga sembako
  • bahan pangan
  • Presiden Jokowi
  • Afirmasi Bangga Buatan Indonesia

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!