BERITA

Indonesia Cari Pasar Baru di Pertemuan Negara Pesisir Samudra Hindia

""Indonesia berpeluang membangun kemitraan lebih erat dengan anggota IORA sebagai growing partner dan pasar ekspor nontradisional, yang berbekal daya saing kita di peringkat 41. ""

Dian Kurniati

 Indonesia  Cari Pasar Baru di Pertemuan Negara Pesisir Samudra Hindia
Ilustrasi (sumber: Kemenkko)


KBR, Jakarta- Pemerintah menyatakan bakal gencar mencari mitra perdagangan baru dalam pertemuan Asosiasi negara-negara di pesisir Samudra Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA)  pekan depan. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, masih banyak pasar yang belum tergarap di negara-negara IORA.

Kata dia, 97 persen perdagangan di kawasan pesisir itu hanya dikuasai enam negara.

"Indonesia berpeluang membangun kemitraan lebih erat dengan anggota IORA sebagai growing partner dan pasar ekspor nontradisional, yang berbekal daya saing kita di peringkat 41. Sebagai contoh potensi pasar ekspor di pasar Afrika itu USD 550 miliar pada tahun 2016, tetapi Indonesia hanya USD 4,2 miliar dari UD 550 miliar. Di bawah 10 persen," kata Enggar di kantornya, Jumat (03/03/17).


Enggar mengatakan, perdagangan di negara kawasan IORA sebetulnya sangat besar. Pada 2015, nilai perdagangan intra-regional IORA mencapai USD 777 miliar atau tumbuh tiga kali lipat dalam sepuluh tahun sebelumnya yang hanya USD 233 miliar. Selain itu, Samudra Hindia merupakan 70 persen jalur perdagangan dunia, termasuk jalur distribusi minyak dan gas.


Namun, kata Enggar berujar, 96 persen perdagangan yang besar itu, hanya dikuasai enam negara saja, yakni Singapura, Malaysia, India, Indonesia, Australia, dan Afrika Selatan. Sehingga, kata Enggar, Indonesia memiliki peluang untuk menggarap pasar nontradisional dalam kawasan tersebut.


Adapun Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengatakan, dalam pertemuan tersebut, dia akan berusaha menindaklanjuti pertemuan Presiden Joko Widodo dengan kepala negara lain yang menjadi anggota IORA. Menurutnya, negara-negara di pesisir Samudra Hindia itu memiliki potensi yang besar, baik dari segi perdagangan maupun investasi.


"Saya ambil jalan untuk semata-mata menindaklanjuti kunjungan kenegaraan Pak Presiden dan pertemuan bilateral Pak Presiden. Karena kebetulan, misalnya waktu itu ada kunjungan kenegaraan ke India dan Iran, dan kedua negara itu anggota IORA, ya kita manfaatkan KTT ini untuk tindak lanjut. Kemudian dengan Raja Salman, dan pertemuan dengan deputi putra mahkota, putranya Raja Salman di G20," kata Thomas.


Thomas mengatakan, dia sudah memetakan negara-negara itu dalam tiga kawasan, yakni Timur Tengah-Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tenggara-Australia. Menurut Thomas, tiga kawasan itu memiliki kelebihan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga, kata dia, dalam pertemuan IORa tersebut, pemerintah akan berusaha mencari celah investasi maupun perdagangan, untuk mengisi kebutuhan masing-masing negara.


Indian Ocean Rim Association (IORA) merupakan forum kerja sama antar negara di Samudra Hindia yang berdiri sejak 1997. Ada 21 negara anggota dalam forum tersebut, serta tujuh negara mitra wicara. Empat negara IORA, yakni Afrika Selatan, Australia, India, dan Indonesia, serta enam negara mitra IORA, yaitu Perancis, Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris, dan Jepang, merupakan anggota G20. Negara-negara itu akan berkumpul dalam IORA Summit di Jakarta pada 5 hingga 7 Maret 2017, untuk membicarakan isu ekonomi strategis untuk mendorong stabilitas pertumbuhan di kawasan.


Editor: Rony Sitanggang

  • Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
  • Kepala BKPM Thomas Lembong

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!