NASIONAL

Ahlul Bait Indonesia: SBY Permainkan Penderitaan Warga Negara

"KBR68H, Jakarta - Ahlul Bait Indonesia menagih janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menyelesaikan konflik Syiah di Sampang, Madura. Padahal penyelesaian ini tinggal tahap rekonsiliasi saja."

Pebriansyah Ariefana

Ahlul Bait Indonesia: SBY Permainkan Penderitaan Warga Negara
siyah, sampang, sunni, toleransi

KBR68H, Jakarta - Ahlul Bait Indonesia menagih janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menyelesaikan konflik Syiah di Sampang, Madura. Padahal penyelesaian ini tinggal tahap rekonsiliasi saja.

Sekjen Ahlul Bait Indonesia, Ahmad Hidayat menjelaskan pada 14 Juli 2013 lalu perwakilan pengungsi Syiah Sampang dan ABI bertemu SBY. Kemudian SBY menjanjikan pemulangan dan pembangunan rumah warga Syiah Sampang sebelum Idul Fitri tahun kemarin. Selain itu dijanjikan juga dana segar untuk warga kampung sebesar Rp 1 triliun. Tujuannya bisa membuat mereka hidup damai di kampung halaman.

Namun sampai saat ini pemulangan belum dilakukan. Puluhan warga Syiah masih tinggal di Rusunawa Puspo Agro, Sidoarjo. Dalam pernyataannya, Hassan menuding SBY berbuat zalim karena mempermainkan penderitaan warga Negara.

Berikut sikap ABI dalam menagih janji keseriusan SBY:

1. ABI mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam hal ini Presiden SBY yang ingkar janji dan cenderung membuat masalah ini berlarut-larut.

2. ABI mempertanyakan sikap SBY yang membiarkan masalah dan menolak inisiatif bagus untuk menyelesaikan masalah.

3. Selain itu kami berharap media berperan penting dalam menyuarakan kembali suara pengungsi Syiah Sampang yang tenggelam dalam kampanye SBY yang semakin jelas telah mempertontonkan kezaliman terhadap pengungsi Syiah Sampang.

4. Presiden SBY tidak hanya gagal sebagai negarawan dan presiden, tapi telah berbuat zalim karena mempermainkan penderitaan warga Negara.

  • siyah
  • sampang
  • sunni
  • toleransi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!