NASIONAL

Perpu Cipta Kerja Tak Dicabut, Buruh Ancam Pembangkangan Sipil

""Pembangkangan sipil modelnya akan kita tentukan dalam waktu dekat,""

Shafira Aurel

Perpu Cipta Kerja
Menaker Ida Fauziyah raker Perpu Cipta Kerja dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Rabu (11/01/23). (Antara/Galih Pradipta)

KBR, Jakarta- Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) menyebut akan ada aksi pemogokkan atau pembangkangan sipil secara nasional jika ultimatum yang telah diserukan untuk Jokowi mencabut Perpu Cipra Kerja tidak direspon. Ketua Umum KPBI Ilhamsyah Boing mengatakan saat ini sebanyak 150 organisasi telah bergabung dan sepakat untuk terus memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh.

Ilhamsyah menyebut ratusan organisasi ini mengultimatum Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan DPR untuk mencabut Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Perppu Ciptaker) dalam kurun waktu tujuh hari.

"Ada 140 sampai 150 organisasi yang sudah menyepakati untuk mengeluarkan ultimatum dan kita sedang membicarakan sekarang apa langkah selanjutnya apabila pemerintah tidak mau menjalankan atau mencabut Perpu ada 2 : ada pembangkangan sipil modelnya akan kita tentukan dalam waktu dekat, kedua mobilisasi terpusat dengan seluruh upaya kekuatan yang ada dan artinya adalah aksi bertahan sampai Jokowi kembali mencabut Perpu," ujar Ilhamsyah boing, kepada KBR, Rabu (11/01/2023).

Baca juga:

Ketua Umum KPBI Ilhamsyah boing juga menyebut  demo yang akan dilakukan di  14 Januari mendatang setidaknya tercatat 15.000 orang yang akan mengepung Istana Presiden menuntut pencabutan Perpu ini.

Ilhamsyah Boing menegaskan jika Perpu Cipta Kerja ini tidak manusiawi dan banyak point-point krusial yang harus dihapus.

Editor: Rony Sitanggang

  • uu cipta kerja
  • perpu cipta kerja
  • KPBI

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!