NASIONAL

BKPM: Realisasi Target Investasi 2021 Tercapai, Ekonomi RI Tahan Hadapi Krisis

""Nah, di kuartal VI/2021 saya kasih bocoran, target investasi kita tercapai. Lebihnya berapa saya belum bisa umumkan sekarang.""

Ranu Arasyki

BKPM
Logo BKPM. (Foto: bkpm.go.id)

KBR, Jakarta— Menteri Investasi/Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut, ekonomi Indonesia masih dapat terus berjalan kendati dalam situasi krisis pandemi Covid-19. 

Hal itu tercermin dari capaian realisasi investasi Indonesia sebesar Rp900 triliun pada tahun lalu. 

"Nah, di kuartal VI/2021 saya kasih bocoran, target investasi kita tercapai. Lebihnya berapa saya belum bisa umumkan sekarang. Hari Kamis peluncuran kuartal IV/2021 untuk realisasi investasi. Ini sejalan data ini dengan pertumbuhan ekonomi kita," kata Bahlil pada acara Indonesia Economic Outlook 2022–Hipmi, Selasa (25/1/2022).

Bahlil bercerita, ekonomi Indonesia pada kuartal I/2021 ambruk hingga minus 0,75 persen. Melonjak tajam pada kuartal II/2022 hingga sebesar 7,07 persen. 

Namun, angka ini turun pada kuartal III/2021 mencapai 3,5 persen disebabkan meningkatnya kasus varian Delta dan pembatasan mobilitas masyarakat. 

Pada kuartal akhir 2021, Bahlil mengungkapkan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga pada kisaran 4,8–5 persen.

Baca Juga:

"Kuartal IV/2021, analisa saya berdasarkan data impor barang modal dan bahan baku serta realisasi investasi, pertumbuhan ekonomi kita di kuartal IV/2021 akan tumbuh di kisaran 4,8–5 persen. 

Jika merujuk pada perhitungan itu, katanya, maka kumulatif pertumbuhan ekonomi nasional pada 2021 mencapai 3,75–4 persen. Hal ini menurut Bahlil menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia mampu berjalan meski dihadapkan dalam persoalan krisis pandemi.

Lebih lanjut, kata Bahlil, konsumsi menyumbang kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, yakni sebesar 57 persen. 

"Konsumsi kita itu 58 persen, investasi 31–32 persen, governance tidak lebih dari 15–16 persen. Jadi bayangkan APBN kita Rp2.700 triliun itu kontribusinya terhadap investasi tidak melebih dari angka 16 persen, sisanya ekspor impor," paparnya.

Editor: Agus Luqman

  • investasi
  • Kementerian Investasi
  • BKPM
  • kinerja ekspor-impor
  • pengangguran

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!