NASIONAL

Menelisik Masa Depan Tren Podcast 2022

"Podcast udah menjamur, tapi bagaimana trend podcast di 2022 ini? "

Menelisik Masa Depan Tren Podcast 2022

KBR, Jakarta- Anda suka mendengarkan podcast? Perkembangan podcast kian meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya ada dua juta podcast yang terdaftar di Google. Tren di asal negaranya sendiri, yaitu Amerika Serikat menunjukkan sekitar 70% warganya tahu apa itu podcast. Bisa dibilang 197 juta orang Amerika sudah awam dengan platform audio tersebut.

Terlebih lagi podcast memberi peluang bagi industri untuk berkarya dengan ide dan inovasi yang dinamis. Masih banyak yang bisa dikulik dari platform berbasis audio ini. 

Namun, seperti apa tren podcast sebagai bukti pertumbuhannya?

Tren Podcast 2022

Untuk terus mengikuti perkembangan podcast, penting untuk mengetahui tren dari tahun ke tahun.  Bagaimana dengan tren podcast di 2022?

Peningkatan Kualitas Konten

Peningkatan jumlah konten podcast dalam beberapa tahun terakhir cukup membuat pendengar berharap tinggi. Konten memang menjadi perhatian penting. Sebab, kalau konten yang disediakan biasa saja, pendengar pun akan lari.

Tapi tenang saja, masih banyak konten yang bisa dikreasikan dalam bentuk podcast. Industri ini belum memasuki masa kejenuhan. Jika dibandingkan Youtube atau blog, konten podcast masih kalah jumlahnya. Jadi ada banyak konten yang bisa disajikan secara berkualitas.

Apa saja yang perlu diperhatikan demi kualitas konten yang baik?

-Kualitas audio

-Relevansi konten atau topik

-Kualitas video (jika podcast video)

-Pemasaran dan promosi

-Branding

-Host Sebagai Influencer

Pada 2022 banyak podcaster yang sudah memiliki nama di mata publik. Influencer salah satunya. Pengaruhnya yang luas menjadi alat untuk menarik pendengar dan mempromosikan acaranya. Ini menunjukkan bahwa branding host juga memainkan peran penting dalam podcast. Selain untuk menarik pendengar, branding host juga bisa menarik merek-merek lain untuk bekerjasama. Dengan begitu, besar kemungkinan monetisasi di dalam podcast.

Podcast Sebagai Alat Pemasaran

Tidak hanya branding host yang penting, tapi acaranya juga, lho. Dari konten yang disajikan bisa juga memiliki pengaruh yang dapat dimanfaatkan sebagai alat pemasaran. Studi CNBC menunjukkan:

-78% pendengar mengatakan mereka menyetujui iklan podcast.

-63% pendengar podcast mengatakan mereka membeli sesuatu setelah mendengar iklan podcast.

-Sekitar 67% pendengar mengatakan mereka mengingat produk atau merek dari iklan podcast.

Iklan akan terus berkembang menjadi bagian dari podcast. Ini terbukti karena semakin banyak merek besar yang mengiklankan produk mereka di acara podcast, seperti Gin Hendrick, VPN Express, IBM, dan lain-lain. Ada pula inovasi perusahaan besar yang membuat podcast, seperti Microsoft membuat podcast .future dan TED membuat podcast Ted Talks Daily.

Aplikasi Audio Langsung/Fitur Audio Sosial

Awal mulanya Clubhouse pada 2020 yang membuka jalan bagi aplikasi berbasi audio lainnya semakin berkembang. Sejak saat itu, kemunculan suara audio langsung pun berkembang pesat. Meskipun penggunaanya terbatas karena hanya bisa dinikmati pengguna Apple, kepopulerannya begitu melejit.

Bahkan Spotify dan Facebook pun tertarik melihat peluang tersebut. Spotify akhirnya mendirikan Spotify Greenrooms. Sementara Facebook mengembangkan Live Audio Rooms. Selain itu, Twitter juga membuat fitur Spaces. Inovasi ini muncul pada 2021 yang menunjukkan adanya persaingan untuk memimpin industri konten audio.

Gerakan Berbasis Data

Sama seperti bentuk konten lainnya, data masih memegang peranan penting dalam podcast. Terutama dalam soal pengambilan keputusan. Produser dan pembawa acara podcast (host) dapat memahami dampak podcastnya dari analitik dan data yang tersedia. Seperti apa penggunaan data yang dimaksud?

Data dimanfaatkan untuk meningkatkan pengalaman pendengar dalam menikmati podcast. Upaya yang bisa dilakukan misalnya membuat konten ramah pembaca, meneliti kata kunci untuk menargetkan topik populer, memasarkan kembali konten terbaik, dll.

Akan lebih baik juga untuk mempelajari audiens podcast dari data pemasaran. Dengan begitu, ada peluang untuk memahami audiens sehingga dapat menyajikan konten atau topik yang lebih relevan. Dengan adanya target yang dituju, akan meningkatkan engagement pendengar.

Persaingan Antar Platform Podcast

Podcast memiliki berbagai pilihan platform untuk didistribusikan. Bagi pendengar, Spotify dan Apple menjadi unggul dalam industri audio ini. Sementara itu ada juga platform dan aplikasi hosting podcast seperti Captivate dan Anchor atau KBR Prime yang menawarkan peluang untuk memonetisasi konten audio. Tak hanya itu, Youtube juga bisa jadi pilihan bagi podcaster yang merasa kerumitan menggunakan platform atau fitur lainnya.

Persaingan antara media-media besar akan terus berlanjut untuk memberikan hal-hal kekenian. Dengan demikian, kesempatan untuk mengembangkan konten podcast pun terbuka lebar. Oleh karena itu, kreatifitas akan terus muncul seiring berjalannya waktu.

Pengoptimalan Pencarian Suara

Fitur menggunakan mesin pencarian menggunakan suara tersedia di berbagai gawai. Kegunaan fitur ini bisa terlihat dari sepertiga orang Amerika Serikat lebih memilih menggunakan pencarian suara. 71% di antaranya menggunakan kueri dibandingkan mengetik. Data Google menyebutkan 27% populasi pengguna global secara daring menggunakan pencarian suara di ponselnya.

Apa artinya ini untuk podcast?

Pada 2019 Google memperkenalkan fitur pencarian podcast. Dengan begitu, orang dapat dengan mudah menemukan podcast yang diinginkannya. Fitur pencarian ini akan menyajikan podcast-podcast yang berkaitan dengan kata kunci dari episode tersebut.

Oleh karena itu, pada 2022 kita bisa memprioritaskan podcast yang ramah pencarian suara. Podcaster harus segera membuat konten yang berfokus pada SEO untuk memastikan episodenya muncul dengan kata kunci tertentu.

Menggunakan Kembali dan Menggabungkan Konten

Setidaknya 48% podcast diunduh bulanan berasal dari episode-episode lama. Bahkan selama bertahun-tahun industri podcast belum menghasilkan dobrakan baru. Ini tercermin dari rata-rata podcast di 10 teratas yang berusia lebih dari tujuh tahun. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa podcast di episode lama masih menarik untuk didengar.

Dengan memproduksi lebih banyak konten yang mampu menarik perhatian audien, maka akan mampu menambah jumlah pendengar di episode lama. Bisa jadi juga, pengaruh konten lama bisa lebih maksimal dari sebelumnya, lho.

Jadi jangan remehkan podcast di episode lama. Gunakan kembali episode podcast lama sebagai bahan promosi di media sosial. Dengan begitu, baik konten lama mau pun baru akan saling menguntungkan satu sama lain jika digabungkan pemanfaatannya. Cara ini akan lebih efisien bagi podcaster independen untuk menjangkau audiens dari waktu ke waktu. Bahkan kekonsistenan dalam memproduksi konten mampu memberikan umur panjang.

Dari semuanya, yang pasti adalah kolaborasi, branding, dan ramah SEO menjadi kunci bagi podcast di masa mendatang. Tidak menutup kemungkinan juga adanya tren lain di luar daftar yang telah disebutkan. Seiring pertumbuhan industri ini, akan ada lebih banyak kesempatan besar untuk meningkatkan podcast. Namun, semuanya tentu butuh proses.

Tertarik meramaikan dunia podcast?

Sumber: Dikutip dari wavve.com

Baca juga: Podcast Alat Belajar yang Lebih Menyenangkan dari Buku?

  • #podcast
  • podcast indonesia
  • audio
  • radio

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!