BERITA
Lampaui Target, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Raup PNBP Rp20,9 Miliar
"Sampai sekarang ini dari rencana tata ruang laut kami sudah mendapatkan PNBP cut off hari ini Rp20,97 miliar. Ini sangat diluar ekspektasi kami bahwa kami, targetnya hanya Rp233,59 juta."
DIPERSEMBAHKAN OLEH KBR Media / Ranu Arasyki
KBR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan meraup pendapatan senilai Rp20,97 miliar di bidang tata ruang laut sepanjang tahun ini.
Plt. Dirjen PRL Pamuji Lestari mengatakan angka pendapatan dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) itu berada jauh di atas target yang ditetapkan yakni Rp233,59 juta. Angka ini juga meningkat tajam dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar Rp6 miliar.
"PRL mendapatkan mandat harus meningkatkan PNBP. Dan alhamdulillah sampai sekarang ini dari rencana tata ruang laut kami sudah mendapatkan PNBP cut off hari ini Rp20,97 miliar. Ini sangat diluar ekspektasi kami bahwa kami, targetnya hanya Rp233,59 juta. Jadi sudah berapa kali lipat nih, sepuluh kali lipat lebih ya. Ini perlu kiranya kita dorong lagi dan insyaAllah bisa kembali kita manfaatkan oleh Dirjen PRL. Kami menyusun rencana-rencana pemanfaatannya," kata Pamuji Lestari dalam penjelasan secara daring, Jumat (17/12/2021).
Baca Juga:
- OJK Optimistis Penyaluran KUR Capai Rp285 Triliun hingga Akhir Tahun
- BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2022 Naik Hingga 5,5%
Pendapatan dari tata ruang laut tersebut itu berkontribusi sebesar 76,9 persen dari total PNBP yang diperoleh Ditjen PRL, yakni mencapai Rp27,26 miliar.
Saat ini, PRL tengah mengembangkan usaha pergaraman. untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam. Berdasarkan prognosis KKP dan BPS, produksi garam mencapai 863,6 ribu ton per tahun.
Pamuji Lestari mengatakan, pihaknya telah mengembangkan 314 hektar integrasi pergaraman, dan 30 unit gudang garam rakyat serta satu unit washing plant dan business center.
Dalam rangka blue ekonomi, PRL akan berfokus pada tiga pilar, yakni kesehatan untuk lingkungan, kesejahteraan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi yang didahului oleh penataan ruang laut dan pulau kecil.
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!