INTERNASIONAL

Investigator MH17 Frustasi Akses Dibatasi Ukraina

"KBR - Para investigator kecelakaan Malaysia Airlines MH17 frustasi tidak juga mendapatkan akses untuk menyelidiki puing pesawat itu di Ukraina. Sebab pihak separatis pro-Rusia di Ukraina tidak membuka akses."

Catrina Sinaga

Investigator MH17 Frustasi Akses Dibatasi Ukraina
MH17, malaysia, ukraina

KBR - Para investigator kecelakaan Malaysia Airlines MH17 frustasi tidak juga mendapatkan akses untuk menyelidiki puing pesawat itu di Ukraina. Sebab pihak separatis pro-Rusia di Ukraina tidak membuka akses.

Padahal para investigator harus memeriksa jasad dan barang-barang di antara puing pesawat. Tim investigator itu merupakan gabungan pemerintah Australia, Belanda, dan Malaysia.

Mereka mengalami hambatan karena terbatasnya akses ke lokasi kecelakaan pada Senin (4/8). Adapun pembatasan akses ini dikarenakan terus terjadinya penembakan di sekitar wilayah itu.

Sebelumnya, jenazah korban dan barang peninggalan korban dapat dicapai 3 hari yang lalu di lokasi. Tetapi, Polisi Federal Australia mengaku tidak menemukan apapun di hari keempat pencarian.

Utusan khusus Australia, Angus Houston, yakin tembakan sudah dialihkan ke barat menjauhi iring-iringan tim investigasi. Meski, tambah Angus, suara pertempuran masih terdengar dekat oleh tim investigasi.

Houston mengatakan situasi di lapangan selalu diawasi. Dia yakin investigator tidak akan kabur dari misinya. Itu dia katakan kepada Radio ABC, Selasa (5/8) hari ini.

“Kami akan menetap disini selama masih dibutuhkan dan situasi konflik mengizinkan. Jika ada keraguan kami akan berhenti, seperti yang kami lakukan hari ini,” kata Houston.

Sudah dua minggu berlalu sejak jatuhnya pesawat penumpang Malaysia Airlines di Ukraina Timur. Sebanyak 298 penumpang tewas, termasuk 38 warga negara dan penduduk Australia.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • MH17
  • malaysia
  • ukraina

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!