INTERMEZZO

Fals Mania Edisi Oi

"Iwan Fals adalah salah satu pendiri dan pencetus nama "Oi". Tanggal 16 Agustus 1999 diperingati sebagai hari jadi Oi. Pada mulanya "

Alfonsus Edgar

Fals Mania Edisi Oi
iwan fals, fals mania, oi, yayasan orang indonesia

Malam ini Fals Mania akan mengangkat tema soal OI, kelompok penggemar Iwan Fals yang benderanya hampir selalu muncul di konser musik apa pun di tanah air. Bagaimana sejarah terbentuknya OI?

Oi didirikan oleh Virgiawan Listanto dan penggemar Iwan Fals dalam Silaturahmi Nasional di Desa Leuwinanggung, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok pada tanggal 15-17 Agustus 1999. Saat itu hadir 400 peserta dari 23 provinsi se-Indonesia di kediaman Iwan Fals tersebut.

Iwan Fals adalah salah satu pendiri dan pencetus nama "Oi". Tanggal 16 Agustus 1999 diperingati sebagai hari jadi  Oi. Pada mulanya “Oi” adalah seruan atau ajakan untuk berkumpul [“Oi... !”] dan sekarang menjelma menjadi sebuah kepanjangan "Orang Indonesia". Setahun berikutnya terlaksanalah MUNAS pertama Oi pd tanggal 16-19 april 2000 di Leuwinanggung, Cimanggis, Bogor. Ada lebih dari 1000 orang hadir dari berbagai provinsi di Indonesia.

Struktur Oi terdiri dari Badan Pengurus Pusat Oi di tingkat Nasional, Badan Pegurus Wilayah di tingkat Propinsi, Badan Pengurus Kota di tingkat Kota, dan Badan Pengurus Oi Kelompok ditingkat grass root. Sampai saat ini sudah terbentuk Oi di sekitar 120 kota di seluruh Indonesia.

Logo Oi dipilih lewat Lomba Desain Logo Oi yang diselenggarakan oleh Yayasan Orang Indonesia (YOI). Peserta lomba sampai ratusan peserta dari Silaturahmi Nasional Oi 1999 di Desa Leuwinanggung. Setiap peserta maksimal membawa 2 buah karya logo Oi.

Dalam Lomba Desain Logo Oi terpilih dua logo Oi karya Hio Ariyanto dari Oi Bento House Solo sebagai Juara I dan II. Penentuan pemenang Lomba Logo Oi sebagai Juara I dan II dilakukan oleh peserta Silaturahmi Nasional tersebut lewat polling dan pemilihan oleh semua peserta Silaturahmi Nasional Oi 1999.

Logo Oi karya Hio Ariyanto yang mendapat Juara I, mulai 16 Agustus 1999 (bertepatan dengan Hari Jadi Oi) dipakai sebagai logo resmi Organisasi Penggemar Iwan Fals atau biasa disebut Oi. Selain itu, dalam Silaturahmi Nasional Oi 1999 Lagu “Oi” karya Digo Dzulkifli dari Oi Bandung terpilih sebagai Pemenang Lomba Cipta Lagu Mars Oi. Lagu itu pula yang akhirnya ditetapkan sebagai Lagu Mars Oi.

Logo Oi yang dibuat oleh HiO Ariyanto tersebut bukan hanya sekedar gambar yang tidak mempunyai arti. Lambang (logo) organisasi Oi berupa gambar siluet berbentuk menyerupai huruf ” i ” (kecil) tegak melebar berwarna hitam. Ada titik berwarna merah darah di atasnya menyatu dengan huruf ” O ” berwarna putih dalam posisi miring ke kanan.

Maknanya kira-kira begini. Bentuk huruf “O” berwarna putih miring ke kanan menyatu dengan bentuk menyerupai huruf ” i ” (kecil) tegak berwarna hitam melambangkan kesucian yang dilandasi keteguhan dan ketegasan sikap. Sementara titik bulat di atas huruf “I” (kecil) warna merah melambangkan semangat yang membara untuk bersatu.

Rosana, atau Mbak Yos, istri Iwan Fals, adalah Ketua Umum Oi. Oi menggelar acara bulanan yang diberi nama OPSI (Obrolan Penting Sabtu Ini). OPSI ini jadi salah satu program kerja Departemen Pendidikan & Pelatihan BPP Ormas Oi. Diadakan setiap bulan pada hari Sabtu di Pendopo Secretariat BPP Ormas Oi, mereka membahas aneka tema utama soal silaturahmi, cerdas lingkunan serta harapan terhadap pemimpin baru.

OPSI edisi pertama dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2014 dengan narasumber utama Panglima TNI Moeldoko yang sekaligus berkampanye hijau dengan satu juta biopori untuk Indonesia. Sementara edisi kedua 6 September lalu mengangkat tema “Berkacalah Jakarta“ dengan nara sumber Zastrouw Al Ngatawai dari Pusat Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia NU. Zastrouw pernah menyindiri FPI ‘sok moralis’ ketika berdemo menolak konser Lady Gaga.

  • iwan fals
  • fals mania
  • oi
  • yayasan orang indonesia

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!