NUSANTARA

Bubarkan Demonstran di Papua, Polisi Bantah Gunakan Peluru

"Kabar yang beredar tersebut tidak benar dan terkesan ingin menyudutkan kepolisian."

Arjuna Pademme

Bubarkan Aksi Demo di Papua, Polisi Bantah Gunakan Peluru
Ilustrasi: Mahasiswa tolak rencana pemekaran Papua di Kota Jayapura, Papua, Selasa, (08/03/22). Foto: ANTARA

KBR, Jayapura- Kepolisian membantah menggunakan peluru karet, apalagi peluru tajam saat membubarkan demonstran di Kota Jayapura, Papua. Upaya pembubaran pengunjuk rasa menolak rencana pemekaran Provinsi Papua dilakukan polisi, Selasa, 10 Mei 2022.

Kapolres Kota Jayapura, Gustav Urbinas mengatakan setelah pembubaran, beredar informasi ada pengunjuk rasa ditembak. Isu makin meluas seiring munculnya berbagai unggahan foto di media sosial, yang disebut sebagai korban.

Padahal, Gustav mengklaim, personel Polres Kota Jayapura membubarkan demonstran di berbagai lokasi di sana menggunakan tembakan gas air mata.

"Kalau ada yang menyampaikan satu atau dua atau tiga (pengunjuk rasa) yang tertembak peluru karet, itu tidak benar. Bahkan ada yang mengatakan meninggal, itu tidak benar. SOP kita tidak menggunakan, pembubaran menggunakan peluru karet. Pembubaran menggunakan gas air mata dan water canon. Itu yang terjadi di setiap titik. Jadi mungkin terlalu jauh kalau mereka kemudian membuat hoaks seperti itu," kata Gustav Urbinas, Rabu, (11/5/2022).

Baca juga:

Kapolres Kota Jayapura, Gustav Urbinas mengakui, ada di antara pengunjuk rasa terluka saat pembubaran. Menurutnya, luka itu disebabkan karena mereka terjatuh saat pembubaran akibat semprotan air dari kendaraan water canon, atau berupaya menghindari tembakan gas air mata.

Beberapa pengunjuk rasa juga terjatuh saat terjadi kontak fisik dengan aparat keamanan. Akibatnya ada di antara mereka terluka. Ia mengklaim, telah mengkonfirmasi kebenaran informasi itu kepada beberapa pengunjuk rasa, mereka menyatakan rekan-rekannya dalam kondisi baik.

Ia berharap, informasi itu tidak dibesar-besarkan. Sebab, kabar yang beredar tersebut tidak benar dan terkesan ingin menyudutkan kepolisian.

Editor: Sindu

  • Aksi Demo di Papua
  • Demo Papua
  • Papua
  • Pemekaran Wilayah
  • Polres Kota Jayapura
  • DOB

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!