EDITORIAL

Menciptakan Dunia yang Kita Inginkan

"Akhir tahun depan, Tujuan Pembangunan Milenium atau MDGs berakhir. Dunia saat ini tengah membahas agenda-agenda pembangunan global apa saja yang akan dilakukan ratusan negara di penjuru bumi ini pasca 2015."

KBR

Menciptakan Dunia yang Kita Inginkan
mdgs, global media forum, media

Akhir tahun depan, Tujuan Pembangunan Milenium atau MDGs berakhir. Dunia saat ini tengah membahas agenda-agenda pembangunan global apa saja yang akan dilakukan ratusan negara di penjuru bumi ini pasca 2015.

Catatan penting pelaksanaan MDGs di antaranya adalah berhasil mendorong tata pemerintahan yang baik dan efektif serta perhatian terhadap pengentasan kemiskinan. Tapi media dianggap belum berperan besar selama proses MDGs. Media masih duduk di pinggir dan menonton, ketimbang ikut berpartisipasi dalam mendorong pembangunan ke arah yang lebih baik.

Sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, Indonesia mencuri momentum ini lewat Global Media Forum di Bali, dari kemarin hingga Kamis mendatang. Niatnya adalah menyorongkan sejumlah kesuksesan Indonesia di bidang media yang bisa jadi pembelajaran untuk media lain. Di antaranya soal partisipasi publik yang tinggi lewat media sosial. (Baca: Merebut Momentum di Global Media Forum)

Pemilu Presiden kemarin adalah contoh terdekat dari derasnya percakapan di media sosial Indonesia. Informasi mengalir setiap hari dan butuh kepekaan untuk menyaring informasi tersebut supaya tak terjebak pada berita bohong atau fitnah. Ada yang mengatakan, jika dalam media tradisional, proses pengecekan dilakukan ke setidaknya dua sumber lain, maka di era media sosial, cek ulang mesti dilakukan sedikitnya 20 kali. Atas nama tanggung jawab profesi, jurnalis dan media punya peran super penting untuk menyaring informasi mana yang benar dan yang bohong.

Dengan media sosial, informasi datang lebih cepat tanpa perlu dicari, menunggu untuk dipungut dan dilaporkan oleh media. Masih ingat Koin untuk Prita? Itu adalah salah satu contoh keberhasilan media sosial dalam menggerakkan publik untuk berbuat sesuatu. Contoh lain adalah soal bencana Merapi dan Sinabung yang ramai diperbincangkan di media sosial dan menghasilkan banyak sumbangan mengelir ke daerah bencana.

Setelah 2015 nanti, persoalan pembangunan akan makin kompleks. Tantangan sekaligus inovasi soal energi, air dan  pangan bakal makin banyak. Media harus ada di tengah pusaran untuk menciptakan hubungan yang lebih dinamis di antara banyak pihak. Pemerintah, publik, dan semua pemangku kepentingan bisa memanfaatkan jalur media sosial untuk berinteraksi dan menciptakan perubahan.

Karena bumi ini milik kita semua. Maka kita semua lah yang wajib berperan dalam mendorong perubahan di bumi ini… menciptakan dunia yang kita inginkan.

  • mdgs
  • global media forum
  • media

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!