NASIONAL

Jokowi Menyebut Peluang Kerja Makin Sedikit di Masa Depan

"Too few jobs, for too many people..."

AUTHOR / Astri Yuana Sari

EDITOR / Sindu

Jokowi Menyebut Peluang Kerja Makin Sedikit di Masa Depan
Ilustrasi: Jokowi menyebut peluang kerja di Indonesia akan semakin sedikit dibandingkan jumlah pelamar kerja yang ada di masa depan. Foto: Setpres

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut peluang kerja di Indonesia akan semakin sedikit dibandingkan jumlah pelamar kerja yang ada di masa depan. Karena itu kata Jokowi, saat ini Indonesia harus fokus pada penyediaan pasar kerja, untuk menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 19 September 2024.

"Too few jobs, for too many people, ini yang harus kita hindari. Sehingga menurut saya jangan sampai kita terlalu larut dengan situasi global, meskipun kita ikuti. Jangan terlalu kita terbawa oleh skenario ekonomi global, meskipun kita juga harus selalu melihat angka-angka dan mengkalkulasi dengan perhitungan-perhitungan yang cermat," kata Jokowi.

Jokowi menekankan, bonus demografi yang akan dimiliki Indonesia pada 2045 nanti harus bisa menjadi sebuah kekuatan. Hal itu lantaran bonus demografi yang dimiliki membutuhkan kesempatan kerja yang sebesar-besarnya. Meski begitu, Jokowi mengakui, saat ini dunia lapangan pekerjaan menghadapi tantangan sangat berat.

"Bisa menjadi sebuah kekuatan, tapi bisa juga menjadi beban. Inilah tantangan paling besar yang akan melompatkan kita menjadi negara maju atau tidak," imbuhnya.

Puluhan Juta Pekerjaan Hilang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, 85 juta pekerjaan akan hilang pada 2025. Kata Jokowi, ini adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi Indonesia khususnya di sektor penyediaan lapangan kerja. Jokowi menyebut, penggunaan kecerdasan buatan (AI) adalah salah satu yang akan memangkas pekerja orang.

"Pekerjaan akan hilang 85 juta. Sebuah jumlah yang tidak kecil. Kita dituntut untuk membuka lapangan kerja, justru di 2025, 85 juta pekerjaan akan hilang, karena tadi, adanya peningkatan otomasi di berbagai sektor," kata Jokowi.

Kepala negara mengatakan, tantangan lain yang akan dihadapi pasar kerja Indonesia adalah perlambatan ekonomi global. Jokowi menyebut, Bank Dunia mencatatkan pertumbuhan global hanya berada di 2,7 persen pada 2023, dan pada 2024 turun menjadi 2,6 persen.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!