RAGAM

250 Peserta dari Sabang-Merauke Mengikuti Kemah Relawan 2023 DMC Dompet Dhuafa di Baturraden

Kemah Relawan DMC Dompet Dhuafa 2023 melibatkan mitra penanganan bencana, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS).

AUTHOR / Debora Tanya

250 Peserta dari Sabang-Merauke Mengikuti Kemah Relawan 2023 DMC Dompet Dhuafa di Baturraden
Kemah Relawan DMC. (Foto: M Ridlo)

KBR, Banyumas – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar Kemah Relawan 2023 di Bumi Perkemahan Wana Wisata Baturraden, Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Acara ini bertajuk Volunteer Project Management Program.

GM Program DMC Dompet Dhuafa, Shofa Kudus mengatakan sebanyak 250 relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan dari Sabang sampai Merauke mengikuti pelatihan selama tiga hari, Rabu hingga Jumat 22-24 November 2023.

Kemah relawan DMC ini merupakan kali kedua digelar, setelah sebelumnya dilakukan di Baluran, Jawa Timur, pada 2019 lalu. Acara serupa rencananya bakal dilakukan secara periodik seturut perkembangan situasi dan tantangan kebencanaan di lapangan.

“Ini merupakan latihan gabungan bagi relawan seluruh Indonesia. Peserta ada yang dari Aceh, Jawa Barat, Maluku. Relawan dari seluruh Indonesia,” kata Shofa, Rabu (22/11/2023).

Dia menjelaskan, rangkaian pelatihan yang digelar dalam Kemah Relawan 2023 ini bertujuan meningkatkan kemampuan para relawan, terutama mengelola proyek sosial dari perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan sebuah project.

Tujuan lainnya, adalah menjalin silaturahmi para relawan yang tersebar dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua. Melalui silaturahmi ini, para relawan juga akan berbagi pengalaman dan berkolaborasi dalam penanganan kebencanaan dan kegiatan kemanusiaan dengan tantangan berbeda.

“Kondisi kebencanaan satu wilayah dengan lainnya tentu berbeda. Begitupun dengan penanganan yang menyesuaikan dengan karakteristik masyarakatnya,” ucap dia.

Menurut dia, ada berbagai unit respons unit respons penanggulangan bencana Dompet Dhuafa yang terlibat. Yakni, Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM), Respons Darurat Pendidikan Lembaga Pengembangan Insani (RDP LPI), Respons Darurat Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (RDK LKC), Dai Tanggap Bencana Corps Dai Dompet Dhuafa (DTB Cordofa) dan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV).

Dalam acara ini, DMC Dompet Dhuafa juga melibatkan mitra penanganan bencana, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS).

“Ilmu dari para pemateri ini akan menambah wawasan dan pengalaman peserta dalam situasi penanganan bencana di wilayah masing-masing,” ujarnya.

red
Peserta Kemah Relawan 2023 melakukan berbagai simulasi penanganan kebencanaan dalam rangkaian pelatihan yang digelar selama 3 hari antara 22-24 November di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah. (Foto: KBR/DMC Dompet Dhuafa).

Menurutnya, pelatihan ini menggunakan metode praktik atau simulasi yang melibatkan peserta dalam setiap proses sekaligus diskusi kelompok dan berbagi pengalaman project management. Hal itu dilakukan untuk membangun pemahaman dalam pengimplementasian ilmu dan pengalaman dalam situasi nyata penanggulangan bencana.


Penanganan Bencana Partisipatif

Hal penting lain yang ditekankan dalam Kemah Relawan ini adalah inisiatif relawan untuk penanganan bencana partisipatif. Artinya, sejak awal relawan sudah melibatkan masyarakat dalam penanganan sebuah bencana di wilayahnya. Sebab, masyarakat setempat merupakan personel yang paling paham dengan karakteristik wilayah dan sifat kebencanaannya. Itu termasuk di wilayah perkotaan atau urban yang penanganannya akan jauh berbeda dengan wilayah pedesaan dan jauh dari akses transportasi dan komunikasi.

Dengan cara ini, maka relawan atau sebuah organ kesukarelawanan akan bisa menstimulasi keterlibatan masyarakat. Karena itu, salah satu tugas yang diberikan usai pelatihan ini adalah kegiatan sosialiasi dan pelatihan penanganan kebencanaan kepada masyarakat di wilayah masing-masing.

“Harapannya kontribusi masyarakat akan bisa ditingkatkan sehingga penanganan kebencanaan bisa dilakukan secara terpadu,” Shofa menjelaskan.

Selain itu, relawan juga dilatih mitigasi bencana dan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan safety di sebuah wilayah yang tengah dilanda bencana. Dengan demikian, relawan akan datang sebagai solusi bukan malah menciptakan masalah baru.

Dalam rangkaian pelatihan ini, peserta juga diberi kesempatan untuk mengungkapkan ide program pada 2024. Kemudian, program terpilih akan di-support dan didampingi oleh DMC Dompet Dhuafa.

“Kita minta dari relawan mengeluarkan ide agar ditawarkan, nanti program terpilih akan kita support, 2024 akan didampingi,” ucap dia.

Baca juga: PMI Ajak Mitra Perkuat Kesiapsiagaan Bencana Kesehatan di Masa Depan - kbr.id

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!